Sementara itu anggota FPKS DPR, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, peran pers saat ini sangat strategis dalam mempertahankan ideologi bangsa ini selama pers memegang teguh kode etiknya.
"Fungsi pers ini begitu besar ibarat sebuah mata pisau, ia dapat digunakan apa saja baik untuk yang baik maupun untuk yang jahat," katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada teman-teman jurnalis dan seluruh intrumen media yang ada saat ini yang telah turut serta menjadi bagian dalam mendidik serta memperkuat cara berpikir masyarakat Indonesia mulai dari rakyat terkecil hingga pimpinan tertinggi negara.
"Pers ini menjadi jendela dunia untuk mengetahui berbagai hal yang terjadi saat ini, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya hingga pertahanan keamanan," ucap Akmal.
Wakil rakyat asal Sulawesi Selatan ini uga menghargai pers menjadi benteng pertahanan utama dalam menghalau hoax.
"Sejak sosial media marak mengalahkan kecepatan media mainstream, tapi sosial media memiliki kelemahan menjadi media yang campur aduk sehingga mudah sekali disusupi hoax," katanya.
Baca Juga: Menyambut Hari Pers Nasional 2021, Ini Keinginan dari Gubernur Ganjar Pranowo
Akmal meminta kepada teman-teman insan pers untuk mempertahankan ideologi dan menjunjung tinggi kode etiknya sehingga bangsa ini dapat terselamatkan dari buruknya perilaku akibat hoax.
"Pers tidak akan mati. Pers akan hidup sepanjang masa dengan berbagai trasnformasinya. Karena Pers adalah sebuah kekuatan. Kekuatan untuk meluruskan yang bengkok, mencerdaskan yang lemah, dan memperkuat pemikiran masyarakat yang ada di negeri ini," katanya.***