Saat Pandemi Neraca Perdagangan Indonesia Malah Surplus, Impor Turun Tajam

- 5 Februari 2021, 05:28 WIB
Kopti Cianjur mendapat jatah Kuota 5,7 Ton Kacang Kedelai Impor  subsidi dari pemerintah. Indonesia masih tergantung bahan pangan impor seperti kedelai sehingga DPR minta adanya ketahanan pangan dalam negeri.
Kopti Cianjur mendapat jatah Kuota 5,7 Ton Kacang Kedelai Impor subsidi dari pemerintah. Indonesia masih tergantung bahan pangan impor seperti kedelai sehingga DPR minta adanya ketahanan pangan dalam negeri. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Legislator asal Sumatera Barat ini menyarankan kepada Kemendag agar untuk memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan sudah cukup sehingga tidak perlu impor dan harga di masyarakat dapat ditekan.

"Pada saa kampanye Pilpres Presiden Jokowi menjanjikan akan membatasi Importasi produk pangan untuk mengutamakan petani dalam negeri. Ini mesti dapat diwujudkan oleh seluruh jajarannya termasuk Kemendag," katanya.

Baca Juga: Terinspirasi Mimpi ke Madinah, Febby Islami Rilis Lagu, Ini Liriknya

Kejadian importasi beras pada tahun 2018 sebesar 2,25 juta ton, lalu terus berlanjut pada tahun 2019 tidak terulang dan terulang lagi tiap tahun.

"Intinya adalah sinergi dan koordinasi kuat antar kementerian dan Lembaga. Selama ini kita sangat tergantung pada turbulensi permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang tidak seimbang, karena kekuatan dalam negeri kita rapuh. Mari kita tekadkan agar kemandirian pangan kita kuat. Maksimal akhir kepemimpinan Presiden Jokowi, cita-cita kita memiliki ketahanan pangan nasional yang stabil dapat terwujud," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah