"Udane dong wingi bengi kue gede nemen, ora salah mulai jam 15.00 Wib nganti jam 11.30 Wib bengi ora mari - mari, terus banyu kaline gede lan banjir" ucap mang Surif (45) warga Desa Tonjong Selasa (12/1/2021) dengan bahasa khas jawa dilokasi runtuhnya jembatan.
"Waktu kemarin malam hujannya sangat besar sekali, tidak salah mulai pukul 15.00 Wib sampai pukul 23.30 Wib malam tidak berhenti-henti, kemudian air sungai Glagah besar dan banjir," katanya.
Baca Juga: TAYANG MALAM INI, Sinopsis Buku Harian Seorang Istri, Pengganti Cinta Mulia di SCTV
Tatang Iratmaja salah satu pegawai PJKA/PDR Tonjong Selasa (12/1/2021) memaparkan, sebelum banjir terjadi kenaikan debit air sungai mulai pukul 18:15 Wib dan puncaknya pada pukul 21:00 Wib, terjadinya pilar jembatan ambrol karena tidak kuat menahan derasnya air.
"Masing - masing jembatan mempunyai 4 pilar, sedangkan yang roboh salah satu pilar jalur hulu sebelah barat" jelasnya.
Pantauan dilokasi rangkaian rel kereta api masih menggantung, serta lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi (Police Line).
Baca Juga: MALAM INI, Love Story: The Series Tayang Perdana di SCTV Gantikan Cinta Nikita, Ini Sinopsinya
Insiden ini kali terjadi baru pertama sepanjang puluhan tahun dioperasikannya kereta api jalur Jakarta-Surabaya.
Sementara ini belum bisa ditaksir betapa kerugian akibat runtuhnya pilar penyanggah, dan untuk jalur kereta api Jakarta-Surabaya di tutup.
"kami bersama TNI dan Polri terpaksa memasang Police Line untuk keamanan, sehubungan warga berdatangan untuk melihat runtuhan secara dekat" imbuh Tayang. (M. Yadi).***