Memprihatinkan, Warga Belum Patuh Pakai Masker, Dianggap Merepotkan

- 4 Desember 2020, 06:34 WIB
PETUGAS Satpol PP memasangkan masker kepada warga yang kedapatan tidak menjalankan protokol kesehatan pada Operasi Yustisi Tiga Pilar Kecamatan Lengkong di Jalan Martanegara Senin 30 November 2020 sore hari.
PETUGAS Satpol PP memasangkan masker kepada warga yang kedapatan tidak menjalankan protokol kesehatan pada Operasi Yustisi Tiga Pilar Kecamatan Lengkong di Jalan Martanegara Senin 30 November 2020 sore hari. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

JURNAL SOREANG- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 hanya 59,32 persen. Warga beralasan memakai masker merepotkan dan tak pakai masker juga tetap sehat.

"Sangat disayangkan, bahwa trennya terus memperlihatkan penurunan terkait kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Kamis, 3 Desember 2020.

Pengumpulan data itu dilakukan pada periode libur panjang pada 28 Oktober - 1 November 2029. Tren penurunan tersebut terpantau terus berlanjut hingga 27 November 2020.

Baca Juga: Longsor Juga Putuskan Jalur Pangalengan-Rancabuaya. Rumah Tertimbun, Tak Ada Korban Jiwa

"Prosentase kepatuhan untuk memakai masker ialah 59,32 persen, sedangkan untuk menjaga jarak sebesar 43,46 persen," ujar Wiku.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan.

"Tingkat ketidakpatuhan memakai masker tertinggi di restoran dan kedai sebesar 30,8 persen, di rumah sebesar 21 persen, tempat olahraga publik 18,8 persen, di jalan umum sebesar 14 persen dan tempat wisata 13,9 persen. Nyatanya, persentase kepatuhan menjaga jarak juga hanya mampu mencapai 59,20 persen bahkan menurun hingga 42,53 persen," ucap Wiku.

 Baca Juga: Tujuh Jenis Teh Terbaik untuk Rinngankan Gejala Asma

Dari peta zonasi kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di 512 kabupaten/kota, hanya kurang dari 9 persen kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker.

Hal yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.

"Mengulang kembali hal yang pernah disampaikannya beberapa bulan yang lalu, dari hasil studi Yilmazkuday tahun 2020, menyatakan untuk menurunkan angka kasus positif dan kematian, maka minimal 75 persen populasi harus patuh menggunakan masker," tutur Wiku.

Baca Juga: Dokter Sardjono Jadi Dokter Pertama di Pamekasan yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Masalah ketidakpatuhan masyarakat tersebut berdampak pada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif. Bahkan dalam beberapa hari belakangan mencetak rekor-rekor baru dalam hal peningkatan kasus.

"Sayangnya, penambahan kasus positif harian terus meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus. Ini adalah angka yang sangat besar!" ucap Wiku.

Sementara itu, di masjid-masjid juga terjadi penurunan kepatuhan memakai masker sehingga saat salat berjemaah habya beberapa jemaah yang tetap memakai masker.

Baca Juga: Cek Fakta. Sembuh dari Covid-19, Tubuh Sudah Kebal Virus

"Pakai masker merepotkan. Tak pakai masker juga tetap sehat sampai sekarang," kata seorang warga, Asep Syahid.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah