Pengangguran Masih Tinggi, Padahal Indonesia Punya 17.000 Lembaga Kursus dan 14.000 SMK

- 28 November 2020, 12:03 WIB
SUASANA gebyar vokasi di Lampung, Rabu-Sabtu, 25-28 November 2020
SUASANA gebyar vokasi di Lampung, Rabu-Sabtu, 25-28 November 2020 /HUMAS Kemendiknas/

JIRNAL SOREANG- Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung pada Rabu-Sabtu, 25–28 November 2020, di Bandar Lampung.

Acara ini menjadi salah satu upaya Kemendikbud untuk mendukung fokus pemerintah dalam lima tahun ke depan terkait pengembangan sumber daya manusia. Inti acara ini adalah menjajaki ketaut-suaian (link and match) antara dunia pendidikan dan dunia industri seperti yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

“Saat kita berbicara mengenai dunia vokasi, itu artinya kita sedang membicarakan lebih dari 17 ribu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), lebih dari 14 ribu SMK serta lebih dari 2.200 Politeknik dan Sekolah Tinggi Vokasi. Itu semua adalah penyedia calon tenaga kerja terampil (skillful worker),” kata Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ahmad Saufi, dalam pernyataannya, Sabtu, 28 November 2020.

Baca Juga: Bercocok Tanam Ternyata Banyak Manfaatnya, Salahsatunya Untuk Kesehatan

Saufi menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk menghubungkan segala hal yang telah dicapai oleh satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Dalam dunia usaha dan dunia industri terdapat lebih dari 5.500 perusahaan besar yang memiliki aset di atas Rp  10 miliar, terdapat lebih dari 60 ribu perusahaan menengah, kemudian terdapat sekitar 700 ribu perusahaan kecil, serta lebih dari 63 juta usaha mikro yang perlu mendapat perhatian," ujarnya.

Khusus perusahaan menengah, kata dia, itu menjadi salah satu tempat bagi anak-anak untuk praktik kerja/magang.

Baca Juga: Mayjen Budi Nugroho Fasilitasi Pelatda Peparnas NPCI Jabar di Sarana Kodam III Siliwang


“Jadi dapat dibayangkan bila perusahaan menengah atau pun perusahaan besar tersebut berkenan menerima praktik magang dari peserta didik, betapa kuatnya vokasi di Indonesia,” tuturnya.

Saufi mengingatkan, tugas berat ada di pundak seluruh komponen pemangku kepentingan pendidikan untuk mentaut-suaikan (link and match) berbagai satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri serta meningkatkan komunikasi kedua pihak agar semakin erat.

Sedangkan Koordinator Bidang Kursus dan Pelatihan, M. Nuch Rahardjo, Gebyar Pendidikan Vokasi merupakan rangkaian kegiatan Menara Vokasi yang telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali yaitu Menara Kepulauan Riau, Menara Nusa Tenggara Barat (NTB), Menara Sulawesi Utara, Menara Papua, Menara Kalimantan Timur, Menara Bali dan terakhir yaitu Menara Lampung.

Baca Juga: DPR: Haji Ditunda untuk Hindari Kerusakan yang Lebih Besar

"Menara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah daerah yang diharapkan dapat menjadi percontohan praktik baik pelaksanaan program link and match," katanya.

Tujuan kegiatan Menara Vokasi adalah agar tersosialisasikannya kebijakan pendidikan vokasi, memfasilitasi kerja sama antara satuan diksi dan dunia usaha dunia industri (Dudi) pada empat bidang prioritas (permesinan dan kontruksi, hospitality, ekonomi kreatif, dan care service), dan re-branding pendidikan vokasi melalui pagelaran praktik baik-praktik baik pendidikan vokasi.

“Pada gelaran acara Menara Lampung ini juga akan diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara satuan diksi dengan dunia usaha dan dunia industri, serta peresmian model teaching factory Lembaga Kursus dan Pelatihan,” ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x