Waspada La Nina, Jawa Barat Paling Rawan Bencana Alam

21 Oktober 2020, 12:39 WIB
Ilustrasi rumah terendam banjir. Masyarakat diminta waspada akan adanya La Nina /Pixabay/12019/

 

JURNAL SOREANG- Dalam beberapa minggu terakhir ini curah hujan mulai menerpa wilayah Jawa Barat. Bahkan, di Garut Selatan sudah terjadi bencana banjir bandang yang merusak fasilitas umum termasuk rumah-rumah penduduk.

Bisa jadi kondisi itu sebagai awal dari fenomena La Nina yang menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal. Sehingga berpotensi pada timbulnya cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk kabupaten/kota di Jawa Barat.

La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer,
Kondisi langit di atasnya berubah dari keadaan netral atau normal serta minimal berlangsung selama dua bulan.

Baca Juga: GEMASTIK XIII / 2020, Ajang Mahasiswa TIK Unjuk Gigi Di Tengah Pandemi

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo, merasa khawatir potensi meningkatnya curah hujan itu berimbas pada bencana banjir bandang dan longsor seperti yang terjadi di Garut Selatan.

"Kami mengajak masyarakat agar selalu mengikuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai langkah antisipasi menghadapi musim bencana," kata Doni seperti dikutip dari ANTARA, Selasa, 20 Oktober 2020.

Peristiwa banjir dan banjir bandang, kata Doni, hampir pasti akan selalu menghantui dan akan selalu ada di tengah-tengah kita.

Baca Juga: Maaf, Umrah Rencananya untuk Muslimin Usia 20-60 Tahun

"Saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk mengikuti setiap informasi yang disampaikan oleh BMKG setiap hari, agar kita bisa mengantisipasi," kata Doni saat penanaman pohon bersama BNPB di Telaga Saat, Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Ia menyebutkan, terbaru bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, meski banyak menimbulkan kerusakan.

"Alhamdulillah meskipun banjir bandang yang cukup besar menyapu banyak rumah, tapi tidak ada satu pun korban jiwa," katanya.

Baca Juga: Meski Menang, MU Belum Bisa Saingi Leipzig di Klasemen Grup H Liga Champions

Menurut Doni, hal itu berkat kerja keras seluruh komponen, baik Pemda, TNI-Polri, relawan, sampai tingkat RT dan RW karena terlibat mengingatkan masyarakat segera evakuasi ke tempat-tempat dataran tinggi ketika curah hujan mulai tinggi.

Ia menyebutkan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat ancaman bencana tertinggi di Indonesia. 

"Padahal, Indonesia saja salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana alam terbesar di dunia, berdasarkan data dari world bank. Bukan hanya banjir dan banjir bandang, tetapi Jawa Barat juga punya masalah potensi ancaman gempa dan tsunami di bagian selatan," kata mantan Pangdam III/Siliwangi itu.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler