JURNAL SOREANG - Masih ingat dengan nama M. Atiatul Muqtadir atau yang akrab disapa Fathur?...Ya, dia adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gajah Mada (UGM) yang sempat mencuri perhatian seuusai aksi gabungan mahasiswa menolak Revisi UU KPK dan RUU KUHP pada September 2019 lalu.
Bersama dua rekannya Ketua BEM UI Manik Marganamahendra dan Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Royyan A Dzakiy lantas diundang untuk berdiskusi di acara televisi Indonesia Lawyers Club (ILC). Ketiganya lantang berteriak bahwa DPR telah berkhianat kepada rakyat dengan mengesahkan Revisi UU KPK dan RUU KUHP.
Kini setahun berlalu, nama Fathur kembali menjadi trending di twitter menyusul aksi penolakan para buruh terhadap Omnibuslaw atau UU Cipta Kerja. Soalnya, mereka memang memiliki teriakan yang sama "DPR Mengkhianati Rakyat".
Baca Juga: Cegah Massa Buruh Masuk Tol, Polresta Bandung Turunkan Ratusan Personel
Sampai Selasa 6 Oktober 2020 pukul 17.00 WIB, nama Fathur tercatat sudah lebih dari 7.000 kali ditwit oleh warganet. Namun isi cuitan mereka beragam mulai dari yang pro hingga yang kontra.
Akun @DestianiFini mengaku bahwa ia rindu dengan suara Fathur saat menyuarakan aspirasi rakyat. "Mas Fathur kamu dimana sekarang..aku rindu suaramu mas. RIndu suaramu tahun lalu, yang dengan lantang menyuarakan suara rakyat"
Hal senada diungkapkan akun @finaaeyo yang menulis : "Jadi kangan mas fathur,wq DPR PNEGHIANAT"
Baca Juga: Ribuan Buruh turun ke jalan, Tolak UU Cipta Kerja
Di sisi lain, tak sedikit warganet yang mencibir Fathur karena tak kunjung bersuara di akun twitternya. Sebagian dari mereka menuding Fathur terlena dengan proyek Endorse yang banyak ia terima setelah menjadi selebgram.
Namun tak sedikit pula yang membela Fathur atas cibiran tersebut. Seperti yang ditulis akun @potatoextrakeju:
Baca Juga: Kecewa Terhadap DPR yang Sahkan UU Cipta Kerja, Warganet: HIdupkan Kembali Sunda Empire!
Begitu pula dengan akun @SDalianti yang menulis : "Fathur lagi Fathur lagi kenapa sih suka bgt nyari kesalahan orang, kenapa ga fokus aja dengan omnibus law harus banget yah setiap masalah disangkut pautkan dengan dia. Yg punya kekuasaan aja malah nyusahin rakyat trus kalian ngarep apa dari seorang mahasiswa"***