JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan perlunya pembuatan regulasi yang holistik terkait dengan transformasi digital. Hal ini bertujuan agar transformasi tersebut dapat menciptakan potensi baru tanpa menggerus perekonomian yang sudah ada.
Dengan pendekatan ini, diharapkan transformasi digital dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang semakin bergantung pada ruang digital.
"Regulasi yang merangkul seluruh aspek transformasi digital harus dirancang secara holistik. Pemerintah sedang bekerja keras untuk mencapai perkembangan teknologi yang kita harapkan," ujar Jokowi dalam pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2023, di Istana Negara Jakarta.
Baca Juga: Link Streaming Street Woman Fighter 2 Episode 5 Sub Indo, Tim Mana yang Akan Keluar Susul TSUBAKILL?
Selain untuk mengantisipasi kemajuan teknologi yang pesat, regulasi tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan payung hukum bagi industri yang terdampak, termasuk industri kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Industri kreatif dan UMKM harus dilindungi dari dampak revolusi digital ini," tambah Presiden.
Presiden juga mengungkapkan bahwa pemerintah baru-baru ini mengeluarkan aturan terkait bisnis di media sosial atau social commerce, yang memiliki dampak besar pada pelaku UMKM di Indonesia karena keterlambatan dalam regulasi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Parmusi Ciptakan Situasi Kondusif Menuju Pemilu 2024
Namun, Presiden menekankan bahwa perkembangan dunia digital tidak bisa dihentikan. Ia mencatat bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) saat ini semakin berkembang, termasuk dalam bentuk generative artificial intelligence.
"Kami baru saja memutuskan peraturan terkait media sosial yang digunakan untuk e-commerce. Regulasi ini akan segera dikeluarkan karena dampaknya sangat besar. Kami hanya terlambat beberapa bulan, tetapi dampaknya sudah sangat signifikan," ungkap Kepala Negara.***