JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, selama sepekan ini mulai dari 23 Juni hingga 29 Juni 2023, puncak Gunung Merapi diguncang 1.402 gempa.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, Selasa (4/7) mengatakan, dari gempa sebanyak itu, terbanyak adalah gempa guguran atau RF yang tercatat 814 kali, kemudian gempa fase banyak atau multiphase 465 kali, gempa vulkanik dangkal 105 kali, gempa tektonik 16 kali, dan gempa frekuensi rendah 2 kali.
“Instrumen pengamatan mencatat pula terjadinya 130 kali guguran lava yang kesemuanya mengarah ke barat daya masuk ke hulu sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 1 kali ke arah barat laut masuk ke hulu sungai Senowo dengan jarak luncur 300 meter,” kata Agus.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Lahar 34 Aliran dan Guncangkan Gempa 175 Kali
Dari Pos Pengamatan Gunung Api Merapi, terdengar 38 kali suara guguran lava dengan intensitas kecil hingga sedang.
Agus Budi Santosa juga mengungkapkan, selama seminggu terakhir tidak terlihat adanya perubahan signifikan pada kubah lava.
Volume kubah lava barat daya, terukur 2.465.900 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 2.346.500 meter kubik. Perhitungan atas volume itu didasari hasil foto udara pada 24 Juni lalu dengan menggunakan drone.
Baca Juga: Gunung Merapi Butuh 90 Sabo Dam, Kaisar Naruhito Kunjungi Sleman
Dengan kondisi itu, BPPTKG masih mempertahankan status vulkanik Gunung Merapi pada level 3 atau Siaga.
BPPTKG memberitahukan bahwa potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya akan meliputi sungai Boyong, sungai Bedog, sungai Krasak, dan sungai Bebeng.
Guguran lava atau pun awan panas di sektor sungai Boyong dapat mencapai jarak 5 kilometer dari puncak, sedangkan sektor Bedog, Krasak dan Bebeng bisa mencapai jarak 7 kilometer dari puncak.
Baca Juga: Pengaruh Gempa Bantul pada PT KAI, Gunung Merapi, dan Dampak Sementaranya
“Sektor tenggara di sungai Woro dapat mencapai 3 kilometer dan sungai Gendol bisa mencapai 5 kilometer. Sementara, lontaran material vulkanik dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak,” kata Agus. ***
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –