Juni Bulan Bung Karno, Terungkap Nama Samaran yang Dipakai Soekarno Saat Menulis Di Majalah

14 Juni 2023, 17:09 WIB
Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno /Kemdikbud/

JURNAL SOREANG - Menulis di majalah atau koran dalam sejarah perkembangan media di Indonesia, merupakan sarana yang ampuh untuk mengedukasi rakyat.

Tokoh-tokoh pergerakan Nasional yang ikut serta dalam perjuangan mencapai kemerdekaan, dikenal karena tulisan-tulisannya membuat propaganda yang membangkitkan semangat siapa saja yang membacanya.

Selain dari Bung Karno, Drs. Mohammad Hatta, R.A Kartini, Buya Hamka, Tan Malaka, dan Tirto Adhi Suryo adalah contoh kecil yang bisa disebutkan, selain dari pada itu penyebaran informasi dari tokoh terpelajar melalui tulisan mereka di koran dan majalah sangat berperan penting membuka wawasan rakyat sehingga menimbulkan gejolak perlawanan diberbagai daerah.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Mengatasi Bayi Pilek yang Perlu Diketahui, Salah satunya Menjaga Kebersihan dan Kelembaban Udara

Efek besarnya para tokoh tersebut pernah "dibredel" hingga diasingkan karena tulisan-tulisannya dianggap berbahaya.

Demi tersampaikannya buah pemikiran dan gagasan untuk kemajuan bangsa, pada umumnya para tokoh menulis dengan menggunakan nama samaran, tujuannya agar keamanan mereka lebih terjaga dari incaran Pemerintahan Hindia-Belanda yang tidak senang adanya pemberontakan.

Dan terungkap dari Buku berjudul, "Belajar Kepemimpinan Jawa dari Soekarno" bahwa saat menulis di majalah Oetoesan Hindia pimpinan Hos Tjokroaminoto, Bung Karno memakai nama samaran: BIMA.

Baca Juga: Mengklaim Mendapat 60 Persen Dukungan, Praha Alba Santana Siap Menjadi Ketua KNPI Kabupaten Bandung

Asal mula nama Bima, dilansir dari sumber yang sama diungkapkan oleh Bernhard Dahm, bahwa Bung Karno sangat terinspirasi dan mengagumi sosok Bima dari Pandawa Lima. Kekaguman pada Bima didasari oleh sikap ksatria dan keberaniannya.

Sehingga tidak perlu diragukan lagi, sepak terjang perjuangan Bung Karno terkenal dengan keberanian dan tidak ragu untuk melangkah, meskipun harus berulangkali di penjara dan diasingkan.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Buku Belajar Kepemimpinan Jawa dari Soekarno

Tags

Terkini

Terpopuler