JURNAL SOREANG, SLEMAN – Untuk mendukung pengamanan di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda DIY telah menempatkan 1,212 polisi RW di tiap padukuhan di Sleman.
“Di Sleman ada 1.212 padukuhan dan sudah kami isi masing-masing 1 personel. Jadi selain untuk meningkatkan pelayanan, masyarakat juga bisa mengadu langsung lewat polisi RW,”
“Sehingga, untuk permasalahan sosial, perkara ringan, tidak harus dilaporkan ke kantor polisi. Diharapkan bisa diselesaikan di tingkat bawah,” kata Kasubdit Binpolmas Polda DIY AKBP Darmawan, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Bentrok di Yogya, Polisi Amankan 352 Orang dan 138 Motor
Di sela lomba sapam lingkungan (Satkamling) tingkat DIY di Watulangkah, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Darmawan mengungkapkan maksud dibentuknya polisi RW.
Tugas polisi RW, menurutnya, difokuskan pada lingkup Padukuhan, sehingga kepolisian dapat hadir lebih dekat dengan masyarakat dalam membantu memecahkan masalah.
Terkait lomba, Darmawan menjelaskan, lomba Satkamling diselenggarakan untuk memperingati Hari Bhayangkara ke-77. “Kita memberikan semangat, apresiasi, dan motivasi kepada masyarakat yang aktif untuk mengamankan lingkungannya sendiri,” katanya.
Baca Juga: Pensiunan Guru Berusia 64 Tahun Cabuli 11 Anak di Bawah Umur
Darmawan mengatakan, dari perlombaan ini nantinya akan ada 1 pemenang yang akan maju menjadi perwakilan tingkat nasional. Ia berharap pemenang tersebut dapat menjadi inspirasi dan percontohan bagi daerah lain.
Sementara, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menegaskan, kehadiran Satkamling memiliki peran penting dalam menciptakan ketenangan warga.
Sebagai perpanjangan tangan Pemkab, Satkamling dapat menjadi tonggak dalam membantu mencari solusi di tingkat Kalurahan. Dengan begitu, ia berharap masyarakat dapat segera menyelesaikan masalah di lingkungannya masing-masing.
Baca Juga: Dua Residivis Ditangkap Saat Mencuri Kabel Optik PT Telkom
“Dengan adanya Satkamling, masalah yang ada di lingkup Kalurahan itu dapat diselesaikan dengan lebih cepat., sehingga tidak perlu ditunggu sampai menjadi besar atau rumit. Dengan diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri, maka akan lebih mudah untuk memahami bagaimana karakter masalah dan solusinya,” kata Kustini. (*)
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang