JURNAL SOREANG - Warga Desa Ngele-ngele Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara keluhkan jaringan internet di desa mereka yang sangat buruk.
Hal tersebut bahkan sudah bertahun-tahun dibiarkan begitu saja oleh pemerintah pusat, sehingga warga belum merasakan manfaat jaringan internet.
Pantauan Jurnal Soreang di lokasi, Selasa 6 Juni 2023, tidak terlihat satupun tower atau menara untuk mengakses internet di kawasan desa Ngele-ngele.
"Kami kalau mau cari jaringan untuk nelpon maupun membuat laporan, harus pergi cari di tanjung sebele," kata warga setempat kepada Jurnal Soreang Selasa 6 Juni 2023.
Bahakn lajut mereka kita harus pergi ke Daruba (ibu kota kabupaten pulau Morotai) hanya untuk mendapatkan jaringan internet.
Sementara itu kepala Desa (Kades) Ngele-ngele Fauzi Abd Aziz berharap agar jaringan internet di desanya segera diadakan oleh pemerintah pusat dalam hal ini kementrian Komunikasi dan Informatika.
Hal ini karena sudah lama sekali desanya sangat sulit mendapatkan jaringan internet, sehingga belum merasakan berkembangnya teknologi.
"Saya berharap kedepannya ada jaringan yang masuk di pulau Ngele-ngele,"harap Kades saat diwawancarai Jurnal Soreang di desa Ngele-ngele Selasa 6 Juni 2023.
Kemarin kata Kades, ada dari pihak jaringan datang ke desanya. Mereka meminta agar Tanah untuk pembangunan toer dihinakan oleh pihaknya.
Tetapi lajut Kade, pihaknya belum memiliki lahan desa sama sekali.
Ditanya apakah di Desa Ngele-ngele ini sudah ada toer untuk akses jaringan internet?, Kata kades tidak ada sama sekali,".
Baca Juga: 5 Cara Merawat Ikan Cupang bagi Pemula dengan Penuh Cinta dan Perhatian
Sebagai informasi tambahan, Kejaksaan Agung Rabu 17 Mei 2023 lalu telah menahan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi pembangunan infrastruktur komunikasi di kementerian.
Johnny ditahan usai diperiksa untuk ketiga kalinya oleh penyidik Kejaksaan Agung dalam perkara yang disebut merugikan negara sekitar Rp8,23 triliun, dari nilai total sekitar Rp10 triliun.
Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu sebelumnya diperiksa pada 14 Februari dan 15 Maret 2023.
Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung Kuntadi mengatakan bahwa Johnny diduga telah menyalahgunakan jabatan sebagai menteri.
Baca Juga: Liga Turki : Fatih Karagumruk Dirmal akan Imbang 2-2 Lawan Kasimpasa
Dia diduga menggunakan anggaran proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah terluar dan tertinggal di Indonesia periode 2020-2022, demi meraih keuntungan personal.***