Karangetang Kembali Erupsi, Gunung ini telah Memuntahkan Magma Sebanyak 145 Juta Meter dalam Dua Dekade

9 Februari 2023, 19:00 WIB
Gunung Karangetang Kembali Erupsi /Instagram @socialdisaster.rescue/

JURNAL SOREANG - Pada Rabu tanggal 8 Februari 2023, Gunung Karangetang kembali mengalami erupsi. Gunung Karangetang ini adalah salah satu gunung berapi Indonesia yang aktif di Pulau Siau, Provinsi Sulawesi Utara.

Pada postingan sejumlah warga di media sosial menunjukan kondisi Gunung Karangetang tersebut yang sedang mengeluarkan lava panas dan abu vulkanik. Terpantau gunung Karangetang memuntahkan cairan magma panas yang diperkirakan mengitari seluruh moncong merapi.

Erupsi gunung yang diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 1.820 meter ini dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. Hal ini berhubungan dengan hujan abu, longsor, dan juga pencemaran udara.

Baca Juga: FIFA Terapkan VAR di Piala Dunia U-23 Indonesia, Collina: Kami Ingin Lebih Mudah Dipahami Para Penonton

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyatakan bahwa Gunung Karangetang telah tercatat memuntahkan sebanyak 145 juta metek kubin magma dalam kurun waktu dua dekade terakhir.

Oktory Prambada selaku koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi, mengatakan bahwa berdasarkan volume laju erupsi jangka panjang terdapat 1.237 ribu titik panas tercatat melalui citra anomali panas sejak tahun 2000 hingga sekarang.

“Kami telah konversi ke dalam akumulasi volume magma itu sebanyak 145 juta meter kubik dalam kurun waktu dari tahun 2000 hingga terakhir krisis pada tahun 2019, akan hal ini jika kami coba rata-ratakan output per harinya adalah 21.000 ribu meter kubik,” Ungkapnya pada konferensi pers yang dipantau di Jakarta, pada kamis.

Baca Juga: Densus 88 Dukung Polisi Usut Anggotanya yang Diduga Bunuh Sopir Taksi Online

Selain itu, volume laju jangka pendek yang telah terhitung sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dengan akumulasi volume magma yang telah dikeluarkan selama satu tahun adalah sebesar 7 juta meter kubik. Oktory menambahkan bahwa volume laju jangka pendek ini merupakan akumulatif magma yang cukup besar untuk Gunung Karangetang.

“Apakah hal ini bisa terjadi lagi di tahun ini? Ini memungkinkan, sebab dalam sejarahnya beberapa lonjakan akumulasi volume ini juga telah terjadi pada tahun 2007, 2011, dan terakhir pada tahun 2019,” Lanjutnya.

Atas dasar laporan dari PVMBG, Gunung Karangetang ini merupakan gunung api paling aktif di Indonesia. Hal ini terukur dari seberapa seringnya gunung ini mengalami kejadian erupsi yang terjadi hampir setiap tahun. Karakteristik dari erupsinya adalah berupa erupsi eksplosif tipe strombolian. Serta dengan pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran-guguran lava.

Baca Juga: Lo Jual Gue Beli! Song Hye Kyo Terlihat Lebih Fresh di Foto Terkini, Bukti untuk Haters?

Bahaya dari Gunung Karangetang ini umumnya diakibatkan oleh guguran lava dari kubah lava. Dan bahaya sekundernya yakni berupa lahar. Resiko bahayanya semakin tinggi disebabkan daerah sekitar Gunung Karangetang ini memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi yang hanya kurang lebih empat kilometer. Dimana di dalam area tersebut juga terdapat banyak pemukiman warga setempat.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Instagram @socialdisaster.rescue

Tags

Terkini

Terpopuler