JURNAL SOREANG, CIANJUR – Wakil ketua umum Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Erie Riyadi menyatakan, pihaknya siap mengirimkan tenaga ahli ke lokasi bencana gempa bumi di Cianjur.
Pernyataan Erie Riyadi ini ia ungkapkan saat mengunjungi desa Limbangan Sari, kecamatan Warung Kondang, yang menjadi salah satu lokasi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Sedikitnya, 17.864 bangunan rusak berat dan ringan akibat gempa yang terjadi pada 21 November 2022 dengan kekuatan 5,6 magnitude itu di seluruh Cianjur.
Baca Juga: Ketua Umum Inkindo Menghimbau Agar Konsultan Indonesia Jangan Hanya Jago Kandang
Prihatin dengan kondisi tersebut, Erie menyatakan, Inkindo siap menerjunkan tenaga ahlinya untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur.
Ia berharap, Cianjur bisa dibangun kembali dengan bangunan yang lebih kokoh sehingga bisa mengurangi dampak kerusakan akibat bencana, terutama gempa bumi.
“Kami siap kirimkan orang, tenaga ahli, untuk survey rumah-rumah yang rusak, mana yang bisa dihuni mana yang tidak, supaya masyarakat tidak terkena lagi bencana yang kedua,” ujar Erie Riyadi.
Baca Juga: Kujang AHY Center Dukung Agus Harimurti Yudhoyono Jadi Calon Presiden
Terkait bangunan yang roboh meskipun telah menggunakan besi dalam struktur rumahnya, Erie berkomentar, perlu dilihat bagaimana ukuran besi tersebut dan bagaimana campuran semennya.
“Kalau ukuran besi dan campuran semennya sudah memenuhi standard, harusnya bangunan itu kuat menahan gempa sampai dengan 9 skala magnitude,“ katanya.
Ketua DPP Inkindo Jawa Barat Ugan Djuanda yang ikut turun ke lokasi bencana menyatakan, pihaknya mendukung rencana Erie soal pengiriman tenaga ahli.
Baca Juga: Penelitian di Inggris : Pria yang membayar untuk seks seringkali memiliki pasangan di rumah
Bahkan jika diminta pemerintah, pihak Inkindo Jabar menurut Ugan siap untuk mendesain bangunan tahan gempa di Cianjur.
“Kami siap berperan aktif untuk merencanakan pembangunan di lokasi gempa. Sesuai arahan presiden dan mentri PUPR, bangunan-bangunan di sini harus didesain yang tahan gempa,” ujar Ugan.
Meski demikian, Ugan mengakui ada perhitungan konstruksi tersendiri dari segi geologi karena patahan yang terjadi tidak jauh dari wilayah di Cianjur.
Baca Juga: Penelitian di Australia : Pria Tua Usia 75 Tahun ke Atas Masih Aktif Secara Seksual
“Konstruksi apa yang tidak tidak diperbolehkan harus kita perhitungkan sehingga akan menghasilkan satu bentuk konstruksi yang tahan gempa,” timpalnya.
Sementara, jumlah pengungsi yang tinggal di tenda darurat menurut data dari BNPB mencapai 109.720 jiwa di seluruh Cianjur.
Untuk meringankan beban mereka, Inkindo memberikan bantuan logistik berupa bahan makanan, pakaian, obat-obatan, dan peralatan dapur. ***