Hari Santri 2022: Wamenag Ibaratkan Santri Laksana Burung dengan Dua Sayap, Berikut Penjelasannya

20 Oktober 2022, 17:37 WIB
Kegiatan santri suafa Alkasyaf Cileunyi Kabupaten Bandung. Hari Santri 2022: Wamenag Ibaratkan Santri Laksana Burung dengan Dua Sayap, Berikut Penjelasannya /Sarnapi/

JURNAL SOREANG-  Peringatan Hari Santri 2022 sebentar lagi tepatnya pada Sabtu 22 Oktober 2022.

Lalu bagaimana sosok santri sesungguhnya? Ada hal menarik dari pernyataan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan  santri dan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan anak bangsa yang memiliki keimanan baik, akhlakul karimah, kreatif, inovatif, dan kompetitif sesuai visi misi Pesantren.

"Selamat kepada wali murid, utamanya santri-santri, semoga ilmu yang diterima, bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri, masyarakat, umat dan bangsa," kata Zainut Tauhid saat memberikan sambutan pada pelepasan Siswa/i RA-MI-MTs-MA di bawah naungan PPQ Tansyiatul Muta’alimin Pondok Pesantren Al Qur’an Tansyiatul Muta’alimin, Kecamatan Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hari Santri 2022: Jarang Diketahui RA Kartini juga Santriwati dan Jadi Kesayangan Ulama Mbah Sholeh Darat

"Selaku Wakil Menteri Agama, Saya mengucapkan tahniah, selamat kepada pimpinan Ponpes yang telah meluluskan siswa/i nya, santri-santrinya mulai dari tingkat RA-MA. Semoga Ponpes ini terus bisa memantapkan diri menjadi lembaga pendidikan yang unggul, berkualitas dalam mendidik santri, bukan hanya menjadi orang-orang yang pintar, cerdas tapi juga menjadi anak-anak yang berguna, bermanfaat untuk kepentingan agama, bangsa dan negara," tambah Zainut Tauhid dikutip dari laman kemenag.

Zainut Tauhid menyampaikan para wali santri sudah tepat menyekolahkan anaknya di Ponpes ini.

Karena, di yayasan Ponpes ini, anak-anak/santri tidak hanya diajarkan ilmu umum, tapi juga mendapatkan penguatan pada ilmu agama.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, BKKBN Dorong Gerakan Santri Siaga Kependudukan Ciptakan Generasi Berdaya Saing Tinggi

Lebih dari itu, lanjut Zainut Tauhid, santri dididik menjadi putra putri, anak-anak bangsa yang saleh dan salehah.

Wakil Menag mengibaratkan santri layaknya seekor burung yang memiliki dua buah sayap.

"Ilmu dan akhlak harus seimbang. Ibarat seperti seekor burung, ketika sayapnya satu, tidak bisa terbang. Jadi sayapnya harus dua. Maka burung bisa terbang sampai angkasa karena memiliki dua sayap," tandas Zainut Tauhid.

Baca Juga: Hari Santri 2022: Peringatan Dimeriahkan dengan Kegiatan Unik Seperti Digitalisasi Arab Pegon Hingga Mayoran

Zainut Tauhid menyitir sebuah hadits "Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu".

Ketika kita ingin kehidupan dunia baik, syaratnya ilmu. Ketika ingin bahagia akhirat bekalnya ilmu. Jika ingin keduanya juga harus memiliki ilmu.

"Ini bukan akhir perjalanan dalam belajar, belajar kemana saja boleh, dan belajar dengan siapapun, dan harus dibekali dengan ilmu keimanan, tauhid dan syariatnya," tutup Zainut Tauhid.***

Editor: Sarnapi

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler