12 Pernyataan Logis Aremania Terkait Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan, Suporter: Seharusnya Aparat Tidak Brutal!

4 Oktober 2022, 16:20 WIB
12 Pernyataan Logis Aremania Terkait Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan, Suporter: Seharusnya Aparat Tidak Brutal! /Instagram

JURNAL SOREANG - Tragedi Oktober kelam terjadi di dunia sepakbola, insiden ini datang dari pertandingan sepakbola Arema FC vs Persebaya.

Bertajuk Derby Jawa Timur menjadikan laga ini dipenuhi para pendukung yang tak seperti biasanya dengan kapasitas terisi penuh.

Kejadian kerusuhan yang terjadi selepas laga menjadi bagian dari sejarah kelam sepakbola Indonesia saat ini.

Baca Juga: Liga Champions : Sports Mole Prediksi Ajax Kalah Tipis 1-2 Lawan Napoli          

Banyak versi cerita dari kejadian ini, beberapa menceritakan mencekamnya keadaan saat kerusuhan berlangsung.

Salah satunya dari sudut pandang salah satu Aremania yang yang memaparkan kronologi insiden itu hingga menewaskan ratusan jiwa.

Tanpa panjang lebar berikut merupakan 12 alur kronologi fakta kejadian dari versi Aremania setelah pemain Persebaya masuk ruang ganti.

Baca Juga: Kerusuhan Kanjuhuran Tewaskan 127 orang dan 300 Luka-luka : Terbuat Dari Apa Gas Air Mata ? dan Apa Efeknya ?

1. Pemain Arema FC berkumpul di tengah lapangan untuk minta maaf pada aremania

2. Seluruh suporter menyanyi maine kurang sangar(mainnya kurang greget)

3. Ada 2 suporter turun lapangan (ya memang salah) tapi mereka hanya menemui Maringa dan sempat berpelukan dengan manajer Arema FC dan berlangsung damai

Baca Juga: Pemerintahan Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Usut Tragedi Kanjuruhan, Ini Waktu yang Diberikan Presiden

4. Suporter lainnya ikut turun untuk minta kaos dan sekedar berpelukan dengan idola mereka (tidak anarki dan damai)

5. Ketika semua pemain Arema FC masuk ke ruang ganti disitu pak aparat mulai anarki dan brutal memukuli kami sampai terkapar

6. Aremania mulai turun tidak terima perlakuan aparat

7. Penanganan seperti biasa memakai anjing tidak dilakukan aparat dan mereka masih memukul secara brutal juga menembakkan gas air ke kami

Baca Juga: 4 Fakta Mencengangkan Dibalik Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan, dari Penghentian Liga 1 hingga Ancaman Sanksi FIFA

8. Tembakan gas air mata sampai ke tribun ketika banyak suporter di tribun mau keluar

9. Pintu beberapa tribun tiba-tiba ditutup dan kami berdesakan keluar karena panik kena gas air mata

10. Banyak dari kami yg terinjak-injak dan sesak tidak bisa keluar

11. Korban semakin banyak yang pingsan dan meninggal

Baca Juga: Kapan Rizky Billar Akan Diperiksa Soal Dugaan Kasus KDRT pada Lesti Kejora? Ini Kata Polisi

12. Aremania marah dan kembali menyerang aparat dengan membakar mobil aparat dan sebagainya.

Dari pernyataan diatas yang diutarakan akun twitter @nikoaremania87 kita bisa membayangkan secara rinci bagaimana kejadian berlangsung.

Memang pihak Aremania mengakui kesalahan yang dilakukan oknum suporter yang membuat memicu keadaan ini.

Namun mereka juga menuturkan bahwa pihak aparat melakukan penanganan tidak humanis yang terbukti dari beberapa video yang viral.

Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Celtic UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

Dan puncaknya yang paling fatal adalah saat penembakan gas air mata, membuat hal tersebut jadi blunder polisi yang banyak menewaskan banyak orang.

"Monggo dinilai sendiri, kalau menurut kalian kami anarki kami minta maaf," tulis akun tersebut.

"tapi tak seharusnya juga kalian menendang dan memukul saudara kami dengan brutal, padahal masih banyak solusi menangani kami tanpa harus brutal," tambahnya.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Ade Armando Salahkan Suporter Aremania, Begini Tanggapan Netizen

Dirinya mengungkap anjing polisi juga sudah cukup memukul mundur suporter di lapangan, namun keadaan malah runyam setelah polisi menembakan gas air mata.

"Karena dengan anjing saja sudah cukup membubarkan kami tapi kalian malah menembakkan gas air mata dengan brutal," jelas akun tersebut.

Kini terlepas dari pembelaan itu, pemerintah sudah membentuk tim pencari fakta atau investigator yang diisi beberapa tokoh berbagai bidang, semoga hal ini dapat terusut seterang-terangnya agar mereka yang sudah berpulang dapat tenang disisi yang maha kuasa.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler