JURNAL SOREANG – Kasus hacker Bjorka masih bergulir hingga saat ini, bahkan nama Muhammad Agung Hidayatulloh, pemuda asal Madiun, Jawa Timur terseret.
Baru-baru ini, dilaporkan bahwa Muhammad Agung Hidayatulloh yang merupakan pemuda asal Madiun ditangkap polisi lantaran diduga sebagai tersangka hacker Bjorka.
Sebelum Muhammad Agung Hidayatulloh, pemuda asal Cirebon Jawa Barat juga diduga sebagai tersangka hacker Bjorka akan tetapi pihak kepolisian mengattakan bahwa mereka tidak menangkap pemuda Cirebon tersebut.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Tingkatkan Peluang untuk Promosi
Pasalnya, yang dilaporkan hanya pemuda asal Madiun, Muhammad Agung Hidayatulloh yang didugaan sebagai tersangka hacker Bjorka.
Namun Muhammad Agung Hidayatulloh dipulangkan ke rumahnya oleh pihak kepolisian setelah dilakukan pemeriksaan terkait dugaan hacker Bjorka.
Muhammad Agung Hidayatulloh disebut-sebut menjadi tersangka kasus penyedia kanal Telegram dan peretasan sejumlah data rahasia negara oleh Bjorka.
Meskipun sudah dipulangkan, Muhammad Agung Hidayatulloh ternyata masih harus wajib lapor kepada pihak kepolisian dua kali dalam seminggu.
Bahkan mengenai hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Muhammad Agung Hidayatulloh.
Ia juga mengatajkan bahwa hingga saat ini dirinya masih dalam pantauan kepolisian.
“Saya dilepas kayak gini ya masih diawas, masih wajib lapor terus, saya masih dipantau,” kata Muhammad Agung Hidayatulloh, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 17 September 2022.
Selanjutnya, Muhammad Agung Hidayatulloh pun membeberkan hubungann ya dengan hacker Bjorka.
Ia bahkan mengaku sempat berkomunikasi dengan hacker Bjorka hanya lewat Telegram.
Komunikasi tersebut, lanjutnya, dilakukan ketika hendak menjual kanal Telegram.
Menurut pengakuan Muhammad Agung Hidayatulloh, pada saat itu Bjorka membeli akun Telegram miliknya sebesar 100 dollar AS.
Pembayaran pun dilakukan Bjorka melalui e-wallet dalam bentuk bitcoin.
Sementara hasil penjualan akun Telegram kepada Bjorka, Muhammad Agung Hidayatulloh menggunakannya untuk belanja kebutuhan keluarga dan membeli telepon seluler senilai Rp5.000.0000.
Tak hanya itu, Muhammad Agung Hidayatulloh yang akrab disapa Agung itu mengaku pernah mengunggah pesan Bjorka.
Ia mengatakan bahwa pernah mengunggah pesan Bjorka sebanyak 3 kali melalui akun Telegram yang telah dibeli Bjorka tersebut.
Atas kasus tersebut, ponsel milik Muhammad Agung Hidayatulloh disita oleh pihak kepolisian.
Kemudian, kartu Surat Izin Mengemudi atau SIM miliknya juga disita karena telah melalui proses berkomunikasi dengan hacker Bjorka.
Munculnya hacker Bjorka sempat membuat heboh masyarakat Indonesia.
Lantaran Bjorka mengaku dirinya sebagai hacker atau peretas data-data pemerintah Indonesia termasuk Presidden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: 11 Tradisi Hubungan Intim di Dunia, Kebiasaan Sejumlah Suku Ini Dinilai Ekstrem
Bjorka juga sempat membongkat data para Menteri, masyarakat, hingga kasus pembunuhan Munir.
Bahkan Bjorka sempat muncul dengan pesan suara dalam bahasa Inggris yang mengatakan bahwa pihaknya memastikan tidak akan menjual data hasil peretasan.
Bjorka menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin pemerintah Indonesia bisa membuktikan sistem Pancasila dengan keadilan dan kebebasan bagi masyarakatnya.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti identitas sebenarnya dibalik hacker Bjorka.***