Banyak Keluhan, Pemerintah Harus Tinjau Ulang Kenaikan Harga Tiket Masuk Pulau Komodo yang Capai Rp3,75 Juta!

3 Agustus 2022, 20:31 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan saat berada di Pulau Komodo dan mendesak agar kenaikan tarif masuk Pulau Komodo ditinjau ulang /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal NTB, Johan Rosihan menyesalkan keputusan pemerintah yang memberlakukan kenaikan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus 2022 ini.

Kebijakan tersebut tidak tepat karena TNK dinilai masih belum mandiri dalam hal kemampuan finansial Kawasan konservasi.

“Jangan sampai alasan konservasi dijadikan tameng untuk kenaikan tarif ini padahal mungkin ada pihak lain yang mengambil keuntungan dari kebijakan ini”ucap Johan merespon polemik dari kebijakan yang banyak diprotes oleh para pegiat dan pelaku pariwisata ini.

Baca Juga: Berapa Panjang Komodo? Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 SD Halaman 188, 190, 191, 192

Politisi ini mendesak pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo.

Hal ini berdampak terjadi mogok jasa pariwisata di Labuan Bajo dan berbagai kejadian protes warga yang malah ditangani dengan represif oleh aparat keamanan.

“Saya mendesak pemerintah memperbaiki strategi menghadapi berbagai permasalahan finansial dan kelestarian pengelolaan Taman Nasional Komodo. Paradigma yang harus dikedepankan adalah penerapan pariwisata berkelanjutan yang memadukan daerah konservasi sebagai destinasi wisata yang unggul dan berbasis pemberdayaan masyarakat”, urai Johan, Rabu 3 Agustus 2022.

Johan menandaskan agar pemerintah mendengar aspirasi dari berbagai organisasi pariwisata dalam hal kebijakan tarif pariwisata ini.

Baca Juga: Bukan Cuma Komodo dan Orang Utan, Inilah Hewan yang Hanya Ada di Indonesia, Salah Satunya Burung dari Surga?

"Sebab harus ada Kerjasama semua pihak dan jangan sampai kebijakan ini terkesan selalu merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan beberapa pihak tertentu," katanya.

"Protes dari pelaku dan pegiat pariwisata ini harus menjadikan pemerintah lebih sigap untuk memperbaiki tata Kelola Kawasan, tata Kelola bisnis dan tata Kelola kelembagaan. Hal tersebut penting agar TN Komodo menjadi lestari dan menjadi kebanggaan kita semua sebagai ikon pariwisata global”, tutur Johan.

Legislator Senayan ini berharap polemik soal kenaikan tarif pariwisata Komodo ini dijadikan bahan evaluasi pemerintah bahwa perlu penguatan kreatifitas peningkatan kegiatan yang mendatangkan revenue pada bisnis wisata dan bisnis konservasi dan selalu melakukan kolaborasi dengan masyarakat dan para pegiat pariwisata lainnya.

Baca Juga: Komodo, Hewan Purba Endemik Indonesia yang Kini Terancam Punah, Ini Pemicunya

"Paradigma kolaborasi wisata dan konservasi ini sangat penting sehingga tidak memunculkan protes berlebihan agar semua stakeholders saling bersinergi demi majunya pariwisata dan konservasi Taman Nasional Komodo," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler