JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan rasa bangga atas rangkaian kegiatan pelepasan. KRI Dewaruci yang telah menjelajahi berbagai macam pulau di Indonesia, bahkan berbagai benua.
Hal dinilai Nadiem sebagai wujud kekuatan dari budaya Indonesia sekaligus perayaan kebinekaan bangsa Indonesia.
“Di bulan Juni ini kita meluncurkan suatu simbol kebinekaan kita sebagai bangsa Indonesia. Laskar Rempah, anak-anak muda dari seluruh Indonesia melakukan perjalanan di perairan Nusantara. Mereka adalah simbol Pelajar Pancasila dan sumber kekuatan bangsa kita,” ujar Mendikbudristek Nadiem pada Muhibah Budaya Jalur Rempah, baru-baru ini.
Baca Juga: Ternyata Ada Cara Khusus Bisa Bertahan di Laut, Ini yang Diajarkan ABK Dewaruci kepada Laskar Rempah
Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini, lanjut Nadiem, merupakan bagian dari diplomasi budaya dalam menyuarakan perdamaian dunia. Hal tersebut ditandai dengan pemasangan bendera berbagai negara di KRI Dewaruci.
Laskar Rempah yang berjumlah 149 orang terdiri dari anak muda yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Pada awal perjalanan, sebanyak 35 orang Laskar Rempah tim Lada diberangkatkan dari Surabaya menuju Makassar.
Para Laskar Rempah akan bergiliran menumpang KRI Dewaruci dan menempuh perjalanan membawa misi budaya di beberapa titik Jalur Rempah Nusantara.
Baca Juga: KRI Dewaruci Jadi Kapal Muhibah Budaya Jalur Rempah, Ini Tanggal yang Dipilih untuk Mulai Berlayar
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menambahkan, kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini selaras dengan tugas pokok TNI AL yakni pemberdayaan wilayah pertahanan serta tanggung jawab TNI AL dalam menumbuhkembangkan cara berpikir masyarakat Indonesia untuk cinta terhadap tanah air Indonesia.
“Para pemuda-pemuda Laskar Rempah kita ini sadar bahwa negara kita adalah negara kepulauan yang sangat kaya raya,” katanya.
Menurut Wakasal, KRI Dewaruci akan menempuh jarak 3.289 mil laut selama 32 hari, membawa para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah. Ia berpesan agar para Laskar Rempah menghayati makna pelayaran sehingga dapat meresapi jiwa bahari nenek moyang bangsa Indonesia sebagai pelaut-pelaut yang ulung.
"Merasakan kejayaan maritim nusantara, sekaligus mengagumi kekayaan dan kebesaran negara kita yang begitu luas dan beraneka. Serta membangun kebersamaan sesama peserta yang berasal dari berbagai daerah, sehingga dapat menjadi miniatur persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia," tutur Wakasal.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan kerja sama Muhibah Budaya Jalur Rempah akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. “Saat ini sampai setahun ke depan Laskar Rempah akan menjadi penggerak pemajuan kebudayaan,” pungkasnya.
Dari Surabaya KRI Dewaruci selanjutnya menuju Pelabuhan Makasar, Bau-Bau, Ternate dan Tidore. Kemudian menuju pelabuhan Banda Neira, Kupang, selanjutnya kembali ke Pangkalan Surabaya. Untuk penutupan Muhibah Jalur Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 direncanakan dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto.***