15-20 Kasus per Tahun, Dubes Indonesia di Swiss Ungkap Soal Peristiwa Hilangnya Eril di Sungai Aare

29 Mei 2022, 07:10 WIB
Ilustrasi sungai Aare. Dubes Indonesia di Swiss Muliaman Hadad mengungkap peristiwa hilangnya anak sulung Ridwan Kamil, Eril di sungai Aare. /Pixabay/RoyBuri

 

JURNAL SOREANG – Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad mengungkapkan kondisi sungai Aare di Bern, Swiss seiring peristiwa hilangnya Eemmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Muliaman Hadad dari KBRI Bern mengatakan bahwa pihaknya sudah menanyakan kepada pihak kepolisian dan Tim SAR Swiss soal kjasus serupa seperti yang terjadi pada putra sulung Ridwan Kamil, Eril di sungai Aare.

Menurut informasi yag didapat, Muliaman Hadad menyebutkan bahwa kasus serupa seperti yang terjadi pada putra sulung Ridwan Kamil, Eril di sungai Aare ada sekira 15 hingga 20 kasus per tahun.

Baca Juga: Belum Ditangkap Bareskrim? Affiliator Binary Option Kenwilboy Kembali Bikin Masalah

Hal tersebut disampaiakan oleh Muliaman Hadad dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu, 28 Mei 2022 sekira pukul 12.30 WIB di KBRI Bern, Swiss.

“Kemarin kita tanyakan kepada pihak polisi dan SAR dari mereka kami memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa kira-kira terjadi 15-20 kasus setiap tahun,” kata Muliaman Hadad, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 29 Mei 2022.

Selanjutnya, Muliaman Hadad menjelaskan soal aturan berenang sudah ada rambuu-rambu atau tanda yang dipasang di sekitar sungai Aare, hal tersebut juga dapat dicek melalui website resmi pengelola sungai di Swiss.

Baca Juga: TRANSFER LIGA 1, Persija Datangkan Eks PSIS Wallace Costa?dan Bidik David Beauguel Sebagai Pilihan Thomas Doll

Aturan tersebut menjadi hal yang kerap diperhatikan oleh masyarakat setempat maupun turis ketika hendak berenang di sungai Aare.

Tidak hanya itu, pengumuman atau imbauan soal sungai Aare juga mencakup kondisi sungai, suhu air sungai, dan sebagainya.

Sehingga, siapapun yang hendak berenang di sungai Aare tidak perlu mengecek langsung ke lokasi lantaran informasi yang tersedia dinilai sudah lengkap.

“Seperti yang saya saksikan selain warning di lokasi, rambu, tanda, dan sebagainya seriap saat kita juga bisa mengecek website dari pemerintah lokal pengelola sungai yang juga sering diacu oleh masyarakat,” katanya.

Baca Juga: TRANSFER LIGA 2, Marinus Wanewar ke Gresik United? Siswanto Eks Persib ke Persela? Eks Persik dan PSM ke PSMS?

“Untuk mengetahui suhu, kita tidak perlu datang ke sungai untuk mengecek karena pihak pemerintah sudah menyampaikan data dan informasi yang lengkap termasuk perkiraan arus derasnya, rata-rata 180-230 m3 per detik dan itu selalu disampaikan.

Jadi saya lihat sudah banyak informasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Muliaman Hadad mengungkapkan bahwa berenang di sungai Aare merupakan kebiasaan warga setempat, bukan hanya orang dewasa melainkan anak-anak dan balita juga turut berenang bahkan tak sedikit warga yang membawa hewan peliharaan mereka ketika berenang.

Baca Juga: Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Fakarich Ditangkap, Kenapa Affiliator Binary Option Lain Tidak? Ini Alasannya!

“Karena ini menjadi kebiasaan setempat, biasanya masyarakat langsung mengacu kepada sumber-sumber informasi seperti itu kalau mau berenang, karena tidak hanya orang dewasa, anak-anak sekolah bahkan anak-anak balita, ada yang berenang bersama hewan pleiharaannya,” katanya.

Hingga saat ini pencarian Eril pun masih berlanjut. Tim gabungan melakukan upaya pencarian Eril menggunakan berbagai metode di antaranya yakni menggunakan drone.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler