Simak! Tak Hanya Dipukul Seperti Ceramah Ustazah Oki Setiana Dewi, Inilah Tanda KDRT dalam Toxic Relationship

3 Februari 2022, 14:28 WIB
Ceramah Oki Setiana Dewi yang viral karena dianggap menormalisasi KDRT. /Tangkapan layar Tik Tok @okisetianadewi13

JURNAL SOREANG - Ceramah Oki Setiana Dewi tentang perempuan yang ditampar, viral dibeberapa media sosial dan dibanjiri kritikan netizen.

Ceramah tersebut banjir kritikan usai karena dianggap menormalisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dalam cuplikan ceramah tersebut, Oki Setiana Dewi menceritakan kisah pertengkaran suami istri di Jeddah.

Baca Juga: Patung Pembebasan Irian Barat, Patung Ikonik di Lapangan Banteng Jakarta yang Penuh Makna dan Sejarah

Pertengkaran tersebut menyebabkan sang suami memukul istrinya hingga menangis.

Kemudian saat istrinya menangis, tak lama orang tua dari istrinya mengunjungi rumah mereka.

Mendapati anaknya dengan mata sembab dan menangis, ibu dari istri tersebut lantas menanyakan penyebabnya, namun istri tersebut memilih menutupi tindakan suami terhadapnya.

KDRT dalam rumah tangga memang tidak bisa dianggap sebagai masalah yang enteng.

Baca Juga: Makin Memanas, Pakar Keuangan Desak Affiliator Binary Option untuk Minta Maaf: Yang Pinter Dikit Lah!

Salah satu tanda jika anda punya hubungan yang toksik atau hubungan yang beracun dengan seseorang adalah ketika kamu mendapatkan banyak kekerasan.

Kekerasan dalam rumah tangga sebenarnya tidak hanya dalam bentuk fisik seperti pemukulan.

Berikut ini merupakan empat jenis kekerasan yang biasa ada dalam relasi beracun:

1. Kekerasan Verbal

Kekerasan yang pertama adalah kekerasan verbal. Kekerasan verbal berarti si pasangan yang beracun itu suka memberi ucapan yang tidak bagus untuk pasangannya.

Baca Juga: Mengerikan! Mirip Kota Mati, Inilah Gambaran Era Akhir Majapahit dalam Serat Calon Arang

Misalnya jika pasangan anda sudah mulai mengatakan: kamu bodoh, kamu kayak gitu aja nggak becus, bangsat gitu ya.

Apalagi kalau dikatakan dengan penuh caci maki itu artinya anda sudah menjadi korban kekerasan verbal.

Hal itu sekaligus berarti pasangan anda adalah pelaku kekerasan verbal. Ingat bahwa pasangan itu adalah orang yang kita anggap sebagai orang yang paling dekat dengan kita.

Sehingga kalau pasangan kita sebagai orang terdekat setiap hari memberi kata-kata buruk, lama-lama kita akan melihat diri kita dan menginternalisasi kata-kata buruk itu sebagai suatu realitas yang kita terima.

Baca Juga: Jangan Kaget Jika Temukan 10 Hal Ini di Malaysia, Pengalaman Seorang TKI

2. Kekerasan Psikis

Jenis kekerasan yang kedua adalah kekerasan psikis. Kekerasan psikis ini memang seringkali tidak terlihat seperti kekerasan verbal.

Tapi biasanya karena korban yang tidak sadar hasilnya bisa jadi lebih berbahaya.

Kalau tadi di kekerasan verbal anda bisa mendeteksi bahwa itu kekerasan karena anda dikatakan bodoh dikatakan tidak becus.

Dalam kekerasan psikis anda menginternalisasi banyak hal dari pasangan yang membuat diri anda akhirnya tiba-tiba sering menangis sendiri, tiba-tiba sering kebingungan sendiri dan anda tidak bisa mendeteksi anda itu kenapa.

Baca Juga: Rezekinya Ngalir Terus! 2 Weton yang Sukses dan Hidupnya Selalu Beruntung, Cek Sekarang Juga

Misalnya anda selalu dibandingkan dengan mantan pasangan anda atau anda selalu dibandingkan dengan orang lain.

Hanya karena misalnya bentuk tubuh kamu itu enggak sesuai dengan bentuk tubuh ideal yang diharapkan oleh pasangan.

Selain itu kekerasan psikis juga dapat berupa seorang pasangan yang bersikap manipulative.

3. Kekerasan Ekonomi

Jenis kekerasan ekonomi ini mungkin jarang sekali kita dengar. Kekerasan ekonomi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pasangan atau seseorang yang berhubungan dengan anda yang membuat anda dirugikan secara ekonomi.

Baca Juga: Ngeri! Bisa Bangkitkan Mayat, Inilah Ajaran Tantra yang Dianut Calon Arang Masa Kerajaan Majapahit

Misalnya kalau bagi orang yang sudah suami istri itu ada pasangan yang misalnya mengambil uang pasangannya di dompet atau di ATM tanpa izin.

atau misalnya dalam hubungan pernikahan yang sudah bersepakat salah satu pihak misalnya adalah penanggung nafkah utama.

Tapi ternyata tidak memberi nafkah. Hal ini sudah tergolong sebagai penelantaran nafkah.

4. Kekerasan Fisik

Kekerasan yang keempat adalah kekerasan fisik. Kalau kamu punya pasangan ternyata dia sudah mulai mukul, dia sudah mulai nampar, jedotin kepala ke tembok.

Baca Juga: Akankah Mohamed Salah dan Sadio Mane Bertemu di Final Piala Afrika 2022? Berikut Ini Prediksinya

Pokoknya ada serangan-serangan yang sifatnya fisik baik itu pakai alat atau tidak pakai alat.

Hal itu adalah kekerasan fisik yang menyebabkan anda tidak berdaya secara fisik yang menyebabkan adanya luka dan kamu harus menanggung kerusakan-kerusakan secara medis.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Kalis Mardiasih

Tags

Terkini

Terpopuler