Inilah Penyebab Gunung Semeru Erupsi Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

6 Desember 2021, 06:29 WIB
Sejumlah warga berlarian menjauhi asap tebal dari meletusnya Gunung Semeru di Lamajang, Jawa Timur, Sabtu 4 Desember 2021. inilah penyebab Semeru meletus./Jurnal Soreang/Tangkapan layar/ /

JURNAL SOREANG-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerangkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dinilai masih pada level II (waspada). 

Terkait kondisi yang terjadi, PVMBG meminta masyarakat di sekitar lokasi rawan diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.

"Pengamatan visual menunjukkan pemunculan guguran dan awan panas guguran disebabkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava," ungkap Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi PVMBG Kristianto dalam keterangannya, dikutip dari PMJ News, Minggu 5 Desember 2021.

Baca Juga: Memilukan Relawan Temukan Ibu Meninggal Dunia Tertimbun Lahar Gunung Semeru, Posisinha Sambil Gendong Bayi

Menurutnya, aktivitas yang terjadi pada tanggal 1 dan 4 Desember merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder) dan dari kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

"Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama 1 hingga 30 November 2021 didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa gempa letusan dengan rata-rata 50 kejadian per hari," terangnya.

"Gempa guguran pada 1 dan 3 Desember 2021, masing-masing empat kali kejadian," katanya.

Baca Juga: Penyakit yang Bisa Menjangkit Warga Terdampak Letusan Gunung Semeru dan Pencegahannya

Lebih lanjut Kristianto mengatakan, gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan tremor) yang mengindikasikan kenaikan magma ke permukaan terekam dengan jumlah sangat rendah.

Pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir, kemudian pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan). 

Namun sampai sekarang kata Kristianto, sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.

Baca Juga: Update Gunung Semeru di Lumajang Erupsi, BNPB Catat 13 Warga Meninggal dan 41 Orang Terluka

"Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin," pungkas Kristianto.***

Editor: Sarnapi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler