JURNAL SOREANG - Para orang tua murid terkejut dengan penundaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di 1.509 sekolah di DKI Jakarta.
Padahal segala persiapan untuk PTM sudah berlangsung dengan baik.
Sebelumnya para orang tua murid yakin kalau PTM dapat terselenggara pada Senin 27 September 2021.
Dari 1.509 sekolah, sebanyak 610 sekolah telah melakukan uji coba PTM terbatas sejak 30 Agustus 2021. Sebanyak 899 merupakan sekolah baru akan uji coba.
Baca Juga: Ingin Usaha Rumahan Sukses? 3 Pola Pikir yang Harus Dimiliki
Penundaan tersebut dilakukan selama sepekan mulai Senin ini. Dengan demikian uji coba PTM bakal dilanjutkan 4 Oktober 2021.
Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menuturkan, penundaan tersebut dilakukan karena adanya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Asesmen tersebut dilakukan pada 27-30 September 2021 hingga tidak dilaksanakan PTM untuk seluruh sekolah, meskipun fokus asesmen dilakukan untuk jenjang SMA.
ANBK itu menghadirkan perwakilan siswa ke sekolah untuk asesmen menggunakan lab komputer, sehingga dikhawatirkan terjadi kerumunan di sekolah.
Baca Juga: 5 Pola Pikir yang Harus Dimiliki Bila Ingin Usaha Rumahan Sukses
Namun walapun ANBK itu dilakukan hanya untuk tingkat SMA, Dinas Pendidikan memutuskan menunda PTM juga dilakukan untuk jenjang TK hingga SMP.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana seperti dilansirkan Antara membenarkan PTM tidak dilaksanakan Senin ini, karena 899 sekolah baru yang akan ditambahkan pada 610 sekolah pelaksana PTM terbatas masih dalam tahap asesmen atau penilaian.
Dimana asesmen tersebut untuk memverifikasi apakah protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah tersebut siap atau tidak apabila menggelar PTM terbatas.
"Karena itu, sekarang disiapkan agar sekolah-sekolah bersiap-siap dan dinyatakan lolos untuk buka sekolah PTM terbatas," katanya.
Apabila ratusan sekolah tersebut dinyatakan lolos verifikasi, maka PTM terbatas tahap II dijadwalkan pada 4 Oktober 2021.
Apabila dalam tahap verifikasi ditemukan pelanggaran protokol kesehatan maka sekolah yang sedang menjalani asesmen itu akan dicoret dan tidak bisa mengadakan PTM terbatas. Prosedurnya, dalam pelaksanaan ada temuan maka sekolah ditutup kembali.***