Profil Sam Udjo, Putra Kedua Udjo Ngalagena, Pendiri Saung Angklung Udjo

20 September 2021, 22:26 WIB
Ilustrasi beberapa anak sedang diberikan penjelasan tentang Angklung. /Jurnal Soreang /Tangkapan layar Instagram @saungangklungudjo

JURNAL SOREANG - Sam Udjo adalah putra kedua dari sepuluh bersaudara Udjo Ngalagena, pendiri Saung Angklung Udjo di Padasuka, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kesepuluh anak Udjo Ngalagena, yakni Ajeng Riswati Udjo, Sam Udjo, Hetty Seniwati Udjo, Budiasih Udjo, Muhamad Riza Handini Udjo, Agustina Septarina Udjo, Taufik Hidayat Udjo, Yayan Mulyana Udjo, Mutiara Deciana Udjo, dan Daeng Oktafiandi Udjo.

Sam Udjo saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Saung Angklung Udjo. Menurutnya, akte notaris pendirian Yayasan Saung Angklung Udjo dilakukan pada tahun 1973.

Baca Juga: Biodata dan Profil Rizky Billar, Suami dari Lesti Kejora yang Diisukan Hamil Duluan

Ketika itu, ia dan ayahnya, Udjo Ngalagena datang langsung ke notaris.

Selain itu, Sam Udjo pun menjabat Ketua Umum Perhimpinan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI) periode 2021-2026.

Setelah ayahnya, Udjo Ngalagena wafat pada 3 Mei 2001, Sam Udjo meneruskan cita-cita untuk melestarikan kesenian Sunda, khususnya musik angklung.

Perjuangannya melestarikan angklung mencapai puncaknya ketika UNESCO, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), menetapkan angklung sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda pada 16 November 2000.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Makassar dan Sekitarnya, Selasa 21 September 2021

Peringatan lima tahun dinobatkanmua angklung sebagai intangible cultural heritage, Sam Udjo dan Saung Angklung Udjo diundang ke Paris, Prancis.

Mereka tampil di Gedung Theatre Odeon de I'Europe pada November 2015.

Akan tetapi, dua hari sebelum pertunjukan di Paris, Prancis tersebut terjadi aksi teror penembakan yag menewaskan lebih dari 125 orang.

Akhirnya, Sam Udjo dan rombongan Saung Angklung Udjo yang berjumlah 30 orang tetap diperbolehkan menggelar pertunjukan di Paris, Prancis. Meskipun, dalam suasana yang penuh kewaspadaan.

Baca Juga: Santer Dikabarkan Hamil Duluan, Berikut Profil dari Lesti Kejora, Istri Rizky Billar

Pertunjukan lainnya yang tidak dapat dilupakan saat Sam Udjo dan rombongan Saung Angklung Udjo tampil di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada April 2018.

Ketika itu, Indonesia sedang mencalonkan diri sebagai anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

Pada pertunjukan di Markas Besar PBB tersebut hadir ratusan diplomat dari lebih 190 negara.

"Kami membawakan berbagai lagu tradisional Indonesia. Kemudian, kita bersama-sama menyanyikan lagu 'We Are The World'," ucap Sam Udjo dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Senin, 20 September 2021.

Baca Juga: Beredar Video Seorang Ustadz yang Sedang Berceramah Diserang Orang Tak Dikenal

Setelah tampil di di Markas Besar PBB di New York, Sam Udjo dan rombongan Saung Angklung Udjo menggelar konser di Washington DC, Ibukota Amerika Serikat, pada Mei 2018.

"Konser di Washington DC tersebut adalah yang paling berkesan sepanjang hidup saya. Karena saya membawa sekitar 5.500 angklung," sambungnya.

Kini, Sam Udjo harus berjuang keras melestarikan angklung. Soalnya, Saung Angklung Udjo terancam gulung tikar dan ditutup karena kesulitan keuangan akibat pandemi Covid-19.

Sejak Maret 2020, kunjungan wisatawan ke Saung Angklung Udjo menurun drastis. Pihaknya harus merumahkan 80 persen karyawan tetapnya.

Baca Juga: 5 Kelonggaran PPKM Diperpanjang, Jawa Bali 21 September - 4 Oktober 2021

Kini, agar bisa bertahan, pihaknya berencana menjual lahan seluas 2.200 meter persegi di sekitar Saung Angklung Udjo.

Lahan tersebut yang semula dibeli dengan harga Rp12 miliar, kini akan dijual dengan harga Rp16 miliar.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler