JURNAL SOREANG - Seorang ibu di Kabupaten Gowa, Sulsel tega menganiaya anak kandungnya sendiri.
Sang anak yang masih berumur 6 tahun terpaksa harus mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mata sebelah kanannya mengalami luka.
Terduga pelaku atau sang ibu menganiaya anaknya dengan cara mencongkel bola matanya.
Baca Juga: Bejat! Seorang Ibu Tega Congkel Bola Mata Anaknya di Gowa Sulsel, Diduga Terpengaruh Aliran Sesat
Kejadian pilu itu terjadi di Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Diduga orang tua, lebih tepatnya ibu dari ME dipengaruhi aliran sesat sehingga tega mencongkel mata anaknya sendiri.
"Menurut keterangan, sang ibu memegang mata anaknya dan pada saat kejadian ada juga beberapa orang yang membantu memegang anak tersebut," jelasnya.
Dalam video durasi 2 menit 50 detik itu tampak seorang ibu tengah memegangi mata bocah di hadapannya dibantu dua pria dewasa.
Baca Juga: Bejat! Taliban Memperkosa Mayat Perempuan di Afghanistan, Begini Pengakuan Saksi Penyintas
Gadis kecil tersebut tak berdaya hanya bisa berteriak kesakitan berulang kali.
Sementara itu, menurut paman korban, kejadian itu berlangsung sesaat setelah mereka pulang dari pemakaman. Anak lain dari ibu tersebut, baru saja meninggal dunia.
"Jadi kami baru pulang dari kuburan, karena salah seorang anak dari ibu tersebut meninggal," kata dia.
Para kerabat pun kembali ke rumah duka di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tiba-tiba terdengar suara menangis histeris anak kecil dari dalam rumah.
Melihat aksi ibu congkel mata, Bayu menilai ibu tersebut kerasukan.
"Tapi tiba-tiba ibunya ini masih kesurupan. Kami di depan rumahnya duduk. Tiba-tiba kayak ada suara teriakan anak kecil,” ujar Bayu.
“Ternyata si korban ini lagi ini dicungkil matanya sama orang tuanya. Ibunya,” ujarnya seraya menyebut, aksi keji tersebut merupakan ritual pesugihan.
Disclaimer : berita ini telah diterbitkan Jurnal Makassar dalam artikel “Ibu Kandung di Gowa Congkel Mata Anaknya karena Ritual Pesugihan”, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.***