Catat! Mengapa Anak-anak dan Remaja Lebih Kebal dari Serangan Covid-19, Berikut Penjelasannya

19 Juli 2021, 16:42 WIB
Varian baru virus Covid-19 bernama Lambda ditemukan./Pikiran Rakyat/ /

JURNAL SOREANG – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke Health dari Inggris, mengumumkan hasil penemuan baru terkait antibodi Covid-19 pada anak-anak.

Sebelumnya Duke Health telah meneliti terhadap 69 anak dan menemukan bahwa respon kekebalan antibodi mereka memiliki imunitas yang lebih kuat dari orang dewasa.

Namun, respon tersebut hanya terdapat pada pasien yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

Baca Juga: Saat Sibuk Tangani Covid-19, Kantor BPOM di Jakarta Pusat Terbakar, 17 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Duke Health dari Duke University Health System mengatakan bahwa respon ini tak akan bertahan lama hanya empat bulan setelah terinfeksi.

Dilansir dari Duke Health, jurnal penelitian JCI Insight menyebutkan jika respon antibodi pada anak-anak dan remaja yang didiagnosa Covid-19 mampu menetralkan virus SARS-CoV-2.

Respon yang sebanding bahkan mengungguli antibodi pada orang dewasa.

Jillian Hurst, Ph.D., asisten profesor di Departemen Pediatri di Duke University School of Medicine menyampaikan kabar gembira terkait hal ini.

Baca Juga: Saring Sebelum Sharing: Indonesia Dibanjiri Hoaks Covid-19, Adukan ke Link Berikut Ini Bila Ada Hoaks

Bahwasanya respon alami yang diberikan tubuh pada anak usia di bawah 12 tahun sangat membantu tim kesehatan karena di usia tersebut anak belum diizinkan menerima dosis vaksin.

"Kemungkinan akan memberikan perlindungan terhadap infeksi di masa depan," jelasnya.

Para peneliti dari Duke Human Vaccine Institute, mengulas kembali respon imun SARS-CoV-2 terhadap 69 anak dan remaja yang diteliti.

Anak-anak tersebut antara lain berusia dua bulan sampai 21 tahun dengan usia rata-rata peserta adalah 11,5 tahun, setengah antaranya adalah laki-laki.

Baca Juga: Bacalah Shalawat Ini agar Hati Tenang, Kesembuhan, dan Memohon Dijauhkan dari Wabah Khususnya Covid-19

Para ahli mengukur respon kekebalan tubuh pada anak-anak dan remaja yang menderita infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala dan gejala ringan.

Ternyata respon antibodi tidak dibedakan oleh ada atau tidaknya gejala.

Antibodi penetralisir SARS-CoV-2 baru terdeteksi setelah empat bulan dinyatakan positif Covid-19.

Mereka membandingkan respon imun yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca Juga: Pemerintah Buka Keran Impor Demi Jamin Ketersediaan 3 Jenis Obat Terapi Covid-19

Hasilnya baik anak-anak maupun dewasa, keduanya memiliki tingkat imun yang sama bahkan anak-anak memiliki kekebalan yang sedikit lebih baik.***

Editor: Rustandi

Sumber: Duke Health

Tags

Terkini

Terpopuler