63 Pasien Covid-19 RS Sardjito Meninggal Diduga Akibat Pasokan Oksigen Telat, DPR Minta Kemenkes Tanggungjawab

5 Juli 2021, 14:18 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena yang mempersoalkan keterlambatan pasokan oksigen di RSUD Sardjito Yogyakarta //golkar

JURNAL SOREANG-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta bertanggung jawab perihal keterlambatan pasokan oksigen yang diduga menyebabkan 63 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, meninggal dunia.

Hal tersebut secara tegas disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.

Melki, sapaan akrabnya, menuturkan RSUP Dr. Sardjito sebelumnya sudah mengirimkan surat ke Kemenkes tentang kondisi pasokan oksigen yang dimiliki pada Sabtu 3 Juli 2021.

Baca Juga: Tabung Oksigen Jadi Incaran di Masa Pandemi Covid-19, Kang Emil: Dahulukan Rumah Sakit

"Pertama, ini adalah tanggung jawab Kemenkes yang bertanggung jawab terhadap aturan dan menggerakkan industri agar bisa mensuplai," katanya.

"Apalagi, 3 Juli itu Direktur Utama RSUP Sardjito sudah mengirim surat terkait kondisi pasokan oksigen medis yang mereka miliki," timpal Melki, sebagaimana dikutip dari laman dpr.go.id yang diunggah pada Senin, 5 Juli 2021.

Sebagai informasi, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengajukan permohonan dukungan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 menyusul terjadinya lonjakan pemakaian.

Baca Juga: PLN Dukung Keandalan Pasokan Listrik RS Rujukan COVID-19 dan Produsen Oksigen di Jabar

Permohonan tersebut disampaikan melalui surat yang ia tujukan kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait di DI Yogyakarta.

Melalui surat tersebut, Rukmono menyampaikan persediaan oksigen semakin menipis seiring adanya peningkatan kasus Covid-19. 

Untuk itu, pihak RSUP mencoba berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memperoleh pasokan oksigen dari penyedia maupun sumber lain.

Baca Juga: Shalat Sangat Bermanfaat untuk Pengobatan Pasien Covid-19 Berupa Terapi Oksigen

Kemenkes, ungkap Melki, seharusnya langsung bergerak merespons informasi soal pasokan oksigen di RS Sardjito. Namun sayang, hal tersebut tidak terjadi.

Oleh karenanya, politisi Fraksi Partai Golkar itu menilai peristiwa keterlambatan pasokan oksigen yang diduga sebagai penyebab meninggalnya 63 pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen di RSUP Dr Sardjito merupakan kelalaian Kemenkes.

"Jadi mesti ada yang bertanggung jawab terhadap kematian 63 pasien di RSUP karena itu kelalaian Kemenkes yang sudah diberikan surat tapi tidak bergerak," tegasnya.

Baca Juga: Vaksinasi Massal Diprioritaskan untuk Pilkades Serentak, Kang DS: Anggaran dari APBD dan CSR Perusahaan

Pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito selama 2 hari berturut-turut pada Sabtu 3 Juli 2021 hingga Minggu 4 Juli 2021 dini hari terdiri atas pasien di ruang intensif, bangsal rawat inap, dan Instalasi Gawat Darurat. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler