Kapolri di depan DPR, Selama Operasi Ketupat 2021 Ditemukan 4.327 Pemudik Positif Covid-19

16 Juni 2021, 14:56 WIB
Kapolri Jenderal Polisi. Listyo Sigit Prabowo mengenai hasil Operasi Ketupat 2021 untuk pengendalian warga yang akan mudik maupun balik Lebaran. /Instagram.com/Kapolri Info

JURNAL SOREANG-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada hari ini, Rabu 16 Juni 2021.

Dalam paparannya, Kapolri Jenderal Sigit memaparkan hasil  Operasi Ketupat 2021 yang dilakukan jajarannya.

Dalam Operasi Ketupat 2021, Polri bersama stakeholder yang lainnya melakukan upaya penyekatan arus mudik dan balik.

Dari 9 Polda prioritas di 757 titik yang melakukan kegiatan penyekatan arus mudik dan balik, sebanyak 497.465 kendaraan diperiksa dan 461.626 kendaraan diantaranya dilakukan putar balik.

Baca Juga: 54 Penghuni Ponpes di Cimekar, Cileunyi, Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pengelola Ponpes : Mereka tidak Mudik

“Rapid Test Antigen secara random sebanyak 32.017 pemudik dengan hasil 31.900 negatif dan 4.327 positif terhadap pemudik yang positif dilakukan perawatan di RS rujukan daerah setempat,” kata Kapolri Rabu 16 Juni 2021.

Kapolri menyebut, jajarannya juga melakukan penindakan terhadap 835 travel gelap dengan menyita kendaraan karena melakukan pelanggaran.

Meskipun sudah dilakukan upaya penyekatan, kata Kapolri, masih ada sekitar 1,4 juta masyarakat yang melakukan mudik baik jalur darat, laut dan udara. Hal ini yang membuat tiga daerah menjadi episentrum penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Turun Tangan: Akibat Memaksa Mudik

“Pada akhirnya hanya 1.472.304 orang atau 1,1 persen masyarakat yang melaksanakan mudik baik melalui jalur darat, udara dan laut. Dengan pembatasan yang dilakukan oleh Polri, Satgas Covid-19, dan stakeholder terkait, namun tetap terjadi episentrum penyebaran Covid-19 di beberapa kabupaten yaitu Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta,” papar Kapolri.

Kemudian mantan Kapolda Banten ini menjelaskan episentrum di wilayah Bangkalan, Madura diawali adanya kegiatan halal bihalal.

"Di Bangkalan terjadi kenaikan karena diawali ada kegiatan halal bihalal pada saat itu kemudian mengakibatkan beberapa orang positif dan saat ini kita lihat 7 orang meninggal termasuk di antaranya tenaga medis, kasus harian kini mencapai 392 kasus meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus, sehingga tingkat BOR atau keterpakaian tempat tidur 61 persen," ungkap Kapolri.

Baca Juga: Terbukti! Arus Mudik Picu Lonjakan Kasus Covid-19, Akan Terjadi 6-7 Minggu Pascapuncak Mobilisasi Pemudik

Sedangkan di wilayah Kudus lanjut Kapolri, ada kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Awalnya ada di 6 desa yang terpapar Covid-19, kemudian naik ke 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif.

“Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen," terang Kapolri.

Daerah ketiga yang menjadi episentrum adalah DKI Jakarta. Kapolri mengatakan ada lima klaster Covid-19 di Ibu Kota.

Baca Juga: Sempat Dirawat Karena Terpapar Covid-19, Ketua Presidium IPW Tutup Usia

"Kemudian di DKI Jakarta terdapat 5 klaster Covid-19 di DKI, yaitu di Cipayung, di Cilincing, di Kelapa Dua, di Kayu Putih, dan Ciracas," imbuh Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler