103 Satuan Pendidikan Rusak Akibat Gempa di Sulawesi Barat, Ini Solusi Pemerintah

19 Januari 2021, 17:48 WIB
Bangunan sekolah yang rusak berat akibat gempa bumi di Sulawesi Barat.* /HUMAS Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Gempa berkekuatan cukup besar mengguncang Sulawesi Barat  di empat kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa, dan Kabupaten Poliwali Mandar telah merusak sekolah dan madrasah.

Berdasarkan hasil kaji cepat dampak gempa per 18 Januari 2021, terdapat 103 satuan pendidikan baik yang berada di pengelolaan pemerintah daerah maupun Kementerian Agama, rusak akibat gempa. Sebanyak 39 sekolah di antaranya mengalami rusak berat, 19 sekolah rusak sedang, dan 45 sekolah rusak ringan.

Rinciannya di Kabupaten Mamuju, terdapat 18 sekolah yang masuk kategori rusak berat, 12 sekolah mengalami rusak sedang, dan 10 sekolah mengalami rusak ringan.

Baca Juga: Penomena Alam, Tiga Desa Terisolir Akibat Hujan Es disertai Angin Puting Beliung

Sementara di Kabupaten Majene, 19 sekolah mengalami rusak berat, enam sekolah mengalami rusak sedang, dan 21 sekolah mengalami rusak ringan.

Berikutnya, di Kabupaten Poliwali Mandar, dua sekolah mengalami rusak berat, satu sekolah mengalami rusak sedang, dan tujuh sekolah rusak ringan. Di Kabupaten Mamasa, tujuh sekolah mengalami kerusakan ringan.

Untuk penanganan darurat, Kemendikbud, Kemenag, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), UNICEF, dan klaster nasional pendidikan berkerja sama mengoperasikan Pos Pendidikan Sulawesi Barat.  Diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Barat,  Pos Pendidikan Sulawesi Barat menjadi sentra koordinasi penanganan darurat gempa bumi bidang pendidikan.

Baca Juga: Angkat Topi buat Perusahaan Negara Ini, Kerja Keras dan Sumbang Korban Gempa

Ada pun pos ini menginduk kepada posko utama penanganan darurat bencana gempa bumi Sulawesi Barat.

“Kami terus melakukan koordinasi dalam melakukan pendataan, kebutuhan, dan intervensi yang dibutuhkan,” tutur Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Hendarman, dalam.pernyataannya, pada Selasa, 19 Januari 2021.

Kemendikbud telah membuka posko di Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.

Baca Juga: BNPB, Terjadi Penambahan Korban Jiwa Menjadi 42 Orang dari Gempa Sulawesi Barat

Berdasarkan laporan dari tim posko di lapangan, telah didirikan lima buah tenda pengungsian di BP PAUD Dikmas. Selain itu, didirikan pula 20 buah tenda ruang kelas darurat untuk aktivitas pendidikan yang didatangkan dari Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Bantuan logistik darurat seperti makanan siap saji, sembako dan kebutuhan pengungsi lainnya juga turut diberikan,” kata  Hendarman.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler