TNI AU NAS 332 Kerahkan Super Puma dan EC 725 Caracal untuk Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ182

10 Januari 2021, 18:07 WIB
Tim pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182.* /Foto: Aldiro Syahrian Lubis/Pikiran-Rakyat.com

JURNAL SOREANG - Untuk mempermudah pencarian dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Boeing 737-500, Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, di perairan Kepulauan Seribu, yang masih terus berlangsung hingga Sabtu 9 Januari 2021 sore, TNI Angkatan Udara mengerahkan dua unit helikopter jenis NAS 332 Super Puma dan EC 725 Caracal. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang mengatakan, pencarian lewat pantauan udara akan terus dilakukan untuk mendukung tim yang mencari di perariran.

 "Yang jelas TNI AU sudah siapkan aset udara yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya," kata Indan Gilang dilansir ANTARA, Minggu 10 Januari 2021.

Baca Juga: Sriwijaya Air Termasuk Sembilan Kecelakaan yang Menimpa Boeing 737-500 di Dunia, Ini Daftarnya

Menurut dia, dua helikopter tersebut telah disiapkan itu dapat digunakan untuk evakuasi korban karena dua heli itu terdapat "hoist" yang dapat digunakan untuk menurunkan personel penolong dengan menggunakan kabel, pada posisi heli sedang "hovering".

Dia menjelaskan, tim dari TNI AU yang melakukan pemantauan dari udara ke lokasi yang diduga jatuhnya pesawat.

Dari udara, personel TNI AU yang dipimpin oleh Asops Kasau Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi melihat tumpahan yang diduga minyak yang tercecer di Selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Selain itu, juga banyak serpihan yang diduga berasal dari badan pesawat

Baca Juga: Vincent Raditya, Usia Pesawat Bukan Patokan Penyebab Pesawat Jatuh, Melainkan ini Penjelasannya

"Hari ini kita akan evaluasi keseluruhan koordinasi dengan Basarnas. Besok kita bergerak atas koordinasi hari ini, apakah aset udara diperlukan lagi maka kami akan turun laksanakan," jelasnya.

Hasil temuan itu telah dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang berada di KRI John Lie (358) dan posko yang berada di KRI Parang-647.

"Hasil temuan itu langsung kami laporkan ke posko di KRI Parang dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono," ujar Asops Kasau Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi.

Baca Juga: Korban Tertimbun Tanah Longsor Cimanggung, Sumedang, Menjadi 13 Orang 

Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat "take off" dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.***

Editor: Handri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler