Mantul, Ekonomi Digital Makin Moncer di Tahun 2021, Kenaikan Diperkirakan Sekitar 33 Persen

25 Desember 2020, 05:52 WIB
ILUSTRASI seorang mahasiswi sedang belajar daring. Kemendikbud membuat terobosan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran daring ini. /Zair Mahessa/DeskJabar/

JURNAL SOREANG- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Jhonny G. Plate menyatakan, ekonomi digital akan terus tumbuh dengan cepat sehingga pada tahun 2021 diperkiraan mencapai Rp 337 triliun atau naik 33 persen dari tahun 2020.

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital.

Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital, terutama sarana prasarana telekomunikasi dan internet, termasuk di daerah 3T, terdepan, terluar, dan tertinggal.

Baca Juga: Aktif Kembangkan Teknologi Pembelajaran di Tengah Pandemi, Kemendikbud Diganjar Empat Penghargaan

"Pemberian Top Digital Awards 2020 sejalan dengan komitmen dan upaya pemerintah untuk mengakselerasi transformasi digital di Tanah Air sekaligus sebagai kesiapan dalam memasuki era industri keempat atau industri 4.0," katanya.

KepL Pusat Pusdatin Kemendikbud, Hasan M. Chasan Habibie menyatakan, salah satu hal yang membedakan dalam penyelenggaraan tahun ini adalah adanya level bintang (star) dari ketegori penghargaan yang diberikan.

"Beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan pemenang masuk di level Bintang 5-1, yakni apakah T/tata kelola TI terkait kebijakan, organisasi, penerapan sistem dan prosedur sudah baik dan sudah dijalankan secara konsisten, dengan perbaikan yang berkesinambungan," kata Hasan yang menambahkan Kemendikbud meraih pemenang di empat kategori.

Baca Juga: Indonesia Kembalikan 79 Kontainer Bahan Baku Industri yang Mengandung Limbah Beracun

Selanjutnya, kriteria lain adalah implementasi teknologi digitalnya sudah berhasil dan penggunaannya terpadu di semua divisi/unit kerja serta berdampak terhadap kinerja, daya saing, dan layanan pelanggan/masyarakat.

"Kriteria lain apakah Infrastruktur pendukung teknologi digital tersedia sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dapat dikembangkan terus untuk kebutuhan di masa mendatang. Lalu, sejauh mana implementasi TI/teknologi digitalnya layak direkomendasikan kepada perusahaan/ instansi lain," ujarnya dalam pernyataan, Kamis, 23 Desember 2020.

Dari 200 finalis yang terpilih, sebanyak 160 finalis selanjutnya mengikuti tahapan penilaian secara lengkap, termasuk mengikuti wawancara penjurian yang dilakukan melalui video converence (vidcon).

Baca Juga: Kang DS Nikmati Quality Time Bersama Keluarga, Sahrul: Rehat Heula, Ulah Kukurilingan Wae

"Finalis inovasi digital tahun ini jumlahnya meningkat sebesar 25 persen dari tahun lalu. Di mana untuk tahun 2019, finalis yang bersaing pada ajang ini jumlahnya hanya mencapai 128 finalis," ujarnya.

Kepala Pusdatin Kemendikbud mengapresiasi inisasi dari IT Works yang menyelenggarakan kegiatan ini. “Harapan kami, ajang ini mampu mendorong penyedia layanan teknologi untuk terus berlomba melakukan inovasi untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Hasan mengakui pandemi Covid-19 memberi tantangan yang besar bagi Pusdatin Kemendikbud untuk tetap memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik.

Baca Juga: JER: Belajar Tatap Muka pada Januari 2021 Lebih Baik Ditunda

Ia menilai penghargaan ini adalah prestasi bersama seluruh stakeholder yang solid di Kemendikbud untuk terus menghadirkan layanan pembelajaran.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler