Imam Wajihuddin Abdu Ar-Rahman juga dikenal sebagai ahli hadits dan mencapai derajat Al-Hafiz, yang artinya beliau menghafal 100.000 hadits dengan sanadnya.
4. Maulid Burdah:
Qasidah Burdah dikarang oleh Imam Al-Bushiri (610-695H) dan terdiri dari 160 bait syair. Imam Al-Bushiri mengarang qasidah ini sebagai respons terhadap kemerosotan akhlak manusia pada masa itu, khususnya pada masa dinasti Ayyubiah.
Dalam kitab ini, beliau mengajak manusia untuk mengikuti akhlak Rasulullah Saw dan memuliakan Nabi Muhammad.
Makna Peringatan Maulid Nabi di Indonesia
Peringatan Maulid Nabi di Indonesia memiliki makna mendalam. Tradisi ini bukan hanya seremonial, melainkan juga sebagai sarana untuk mewujudkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad.
Melalui pembacaan kitab-kitab Maulid dan shalawat, umat Muslim Indonesia dapat merenungkan kisah hidup Nabi dan mengambil teladan dari beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, peringatan Maulid juga menjadi momen untuk meningkatkan rasa solidaritas dan persatuan di antara umat Muslim.
Perayaan Maulid Nabi di Indonesia merupakan bagian integral dari identitas keagamaan dan budaya umat Muslim di tanah air.