Tauziah di Masjid Azam Bandung : Komunikasikan Ketakwaan Secara Persuasif,

- 22 Juli 2023, 07:10 WIB
Komunikasikan rasa takwamu secara persuasif
Komunikasikan rasa takwamu secara persuasif /Pixabay

Setelah itu baru menyeru, memanggil, dan bahkan mengajak orang lain untuk merenungi-mengikuti-meniru-mentaati seruan itu. Dengan kata lain, memantaskan diri sendiri dulu agar pas untuk contoh dan panutan, itu modalnya. Sebelum kemudian nekat ‘berjualan’.

 

Sudah pasti ini tidak mudah. Terlebih bagi para dai-guru-ustaz-kyai-ulama dan pengkhotbah agama yang ‘fisabilillah’-nya entah-entah, yang meragukan dan/atau bahkan yang disalah-gunakan.

Baca Juga: 900 Santri Ikuti Tradisi Muwadaah di Pondok Pesantren Al Falah Bandung 

Bagaimana mungkin orang lain percaya kata-katanya, bila sipenyeru di podium-di mimbar-di ruang publik, maupun di depan ruang kelas/kuliah, tidak mampu melakukan apa yang dianggapnya baik? Pun tidak sanggup menghindari apa yang dianggapnya buruk?

 

Kutipan dari Rasulullah ‘katakan dariku meski hanya satu ayat’ menyasar pada dua pihak sekaligus: yaitu para penyampai serta obyek dari suatu penyampaian. Pendeknya, pihak pertama dengan kedua, pihak kedua dengan ketiga, dan untuk semua. Dari lingkup terkecil (keluarga), masyarakat, kota, hingga negara, bahkan dunia. 

Baca Juga: Pesantren Al Falah Bandung Jadi Unggulan Bentuk Santri Penghafal Al Qur'an yang Menjauhi Maksiat

‘Dakwah’ pun diutarakan dengan dilandasi dua hal, pertama cara menyampaian lemah lembut, kedua isi/materi yang disampaikan proporsional-kontekstual. Keduanya harus singkron, didalami dulu ilmunya. Secara konvensional saja, atau menggunakan media mutakhir, termasuk media online/sosial.

 

Halaman:

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: UIN Sunan Kalijaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah