JURNAL SOREANG - Ustaz Aam Amiruddin menyatakan, syirik dalam konteks khusus bermakna menjadikan sesuatu selain Allah disembah dan ditaati.
Inilah makna syirik yang secara langsung dapat dipahami ketika ia disebut dalam Al Quran dan sunah. Allah SWT berfirman,
"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak mendatangkan kemadharatan kepada mereka dan tidak (pula) manfaat, dan mereka berkata, Mereka itu memberi syafaat kepada kami di sisi Allah." (Q.S. Yunus 10:18).
Jadi, siapa saja yang menyembah sesuatu selain Allah, ia telah menjadi musyrik.
Baca Juga: Apa Benar Jihad Itu Identik dengan Perang? Begini Penjelasan Ustaz Aam Amiruddin
Syirik adalah dosa yang paling besar, "...Sesungguhnya syirik adalah kezaliman (dosa) yang besar." (Q.S. Lukman 31: 13). Rasulullah saw. bersabda, "Tahukah kalian dosa yang paling besar? Yaitu mempersekutukan Allah " (H.R. Mus lim dari Abu Hurairah).
Betapa besar dosa syirik tergambar dari ancaman Allah kepada para pelakunya. "... Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun." (QS. Al Maidah 5: 72)
Syirik dapat membatalkan amalan para pelakunya. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Q.S. Az-Zumar 39: 65).