3 Mitos Ini Masih Dipercaya Penduduk Jepang hingga Sekarang, Salah Satunya Bersiul di Malam Hari

- 2 Desember 2021, 15:51 WIB
3 Mitos Ini Masih Dipercaya Penduduk Jepang hingga Sekarang, Salah Satunya Bersiul di Malam Hari
3 Mitos Ini Masih Dipercaya Penduduk Jepang hingga Sekarang, Salah Satunya Bersiul di Malam Hari /Rizky Tri Sulistiawan /

JURNAL SOREANG - Bicara tentang kepercayaan, keyakinan, tradisi, dan mitos memang tidak pernah ada habisnya. Salah satunya negara Jepang.

Ternyata bukan hanya di Indonesia, Jepang yang berteknologi tinggi juga ternyata meyakini mitos dan takhayulnya masing-masing.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut lima mitos dan takhayul yang masih dipegang dan diyakini penduduk Jepang hingga saat ini.

Baca Juga: Waduh! Universitas Sriwijaya Palembang, Cabut Jabatan Dosen Pelaku Pelecehan Kepada Mahasiswi

1. Nomor Sial

Bagi penduduk Jepang, angka 49 dianggap sebagai hal yang dapat menimbulkan kesialan. Pasalnya, nomor empat memiliki pelafalan mirip dengan kata 'Shi-nu' yang dalam bahasa Jepang berarti mati.

Sedangkan nomor sembilan memiliki pelafalan yang sama dengan kata 'Ku-rushi' yang berarti penderitaan. Oleh sebab itu, angka 49 dianggap memiliki frasa yang mirip dengan kalimat 'menderita sampai mati'.

Penduduk Jepang juga meyakini bahwa ketika uang dengan jumlah genap dapat menyebabkan perpisahan apabila diberikan pada pengantin baru.

2. Gunting Kuku Pada Malam Hari Bisa Berakibat Kematian

Penduduk Jepang percaya bahwa dengan menggunting kuku pada malam hari bisa membuat meninggal dunia.

Baca Juga: Setelah Molor dan Anggaran Biaya yang Bengkak, Seperti Inilah Nasib Kereta Cepat Jakarta Bandung Saat Ini

Kabarnya, mitos ini bermula dari kebiasaan penduduk Jepang pada zaman dahulu yang terbiasa memotong kuku dengan menggunakan pisau, Kondisi ini tentu saja mengkhawatirkan bagi sebagian orang, karena dianggap berbahaya dan bisa berujung pada kematian.

3. Etika Sumpit

Memindahkan makanan dari satu sumpit ke sumpit lainnya dipercaya penduduk Jepang sebagai satu tindakan tabu.

Meski tindakan tersebut hanya membantu orang lain untuk mengambilkan makanan yang terlalu jauh dari jangkauannya, hal ini bisa berarti bentuk ketidaksopanan.

Karena cara tersebut biasanya digunakan untuk memindahkan tulang belulang manusia dari sisa kremasi.

Baca Juga: Lakukan Sabotase! Selir Sineenat Wongvajirapakdi Diganjar Hukuman dan Gelar Kebangwasanannya Di cabut

Begitu pula dengan membentuk tanda X menggunakan sumpit atau menusukkan sumpit hingga berdiri tegak di nasi atau makanan lainnya.

Posisi sumpit tersebut dianggap terlarang, karena biasanya dilakukan pada upacara pemakaman. Sehingga tak boleh dibawa ke kebiasaan sehari-hari agar tidak menimbulkan kesialan.

4. Menginjak Ujung Tikar Tatami Mengundang Kesialan

Tikar tenun jerami yang dikenal sebagai tatami itu pada umumnya dibungkus dengan menggunakan bahan yang lebih dekoratif pada ujungnya. Lalu dihias pula dengan lambang keluarga yang menjadi pemiliknya.

Penduduk Negeri Sakura itu percaya jika menginjak ujung tatami merupakan tindakan tidak menghormati leluhur dan dapat mengundang nasib buruk pada dirimu sendiri.

Baca Juga: Gak Nyangka! 10 Hewan Purba Ini Muncul Lagi dan Ternyata Masih Hidup Meski Dinyatakan Sudah Punah

Karenanya usahakan selalu berada di bagian tengah tikar ketika berjalan melewati lantai yang dibalut dengan tatami.

5. Jangan Bersiul Pada Malam Hari

Larangan bersiul pada malam hari diyakini berasal dari kebiasaan para penjahat di masa lalu.

Pencuri, penjahat, atau perampok pada umumnya bekerja di malam hari dan menjadikan siulan sebagai alat untuk berkomunikasi.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah