3 Cara agar Harta Kita Memberikan Manfaat Dunia dan Akhirat, Harta Juga Bisa Dibawa Mati

- 17 November 2021, 22:21 WIB
Ilustrasi harta kekayaan. 3 Cara agar Harta Kita Memberikan Manfaat Dunia dan Akhirat, Harta Juga Dibawa Mati
Ilustrasi harta kekayaan. 3 Cara agar Harta Kita Memberikan Manfaat Dunia dan Akhirat, Harta Juga Dibawa Mati /

JURNAL SOREANG - Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.

Secara alami, sesuai dengan hidayatul wijdan dari Alloh Swt. Seorang manusia hidup di dunia, pasti akan mencari harta untuk menopang hidupnya berupa makanan, sandang, dan tempat tinggal.

Cara bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halal, diajarkan dalam islam secara terperinci. Setiap tetes keringat bagi seorang yang beriman, rasa capeknya oleh Allah diganti dengan diampuninya.

Baca Juga: Waw! Pantas Tajir Melintir, Begini Cara Sultan Brunei Darussalam Mengeruk Harta Kekayaannya

Namun demikian Rosululloh dalam hadistnya, yang diriwayatkan oleh ibnu Abbas memuji orang yang bekerja. Beliau bersabda: "Barangsiapa di sore badannya capek dan lelah karena bekerja, maka di sore hari itu ia mendapat ampunan Alloh Swt.".

Harta yang dimiliki seseorang semestinya digunakan terlebih dahulu, untuk dirinya sendiri dan kebutuhan orang yang dalam tanggungannya, sehingga ia dapat beribadah dengan sempurna.

Namun hal itu mesti jadi perhatian juga, harus diingat bahwa dari setiap harta yang dititipkan oleh Allah, kepada hambanya ada hak yang harus dibelanjakan dengan benar, jangan sampai harta yang halal menjadi haram.

Baca Juga: Harta, Tahta, Wanita: Sultan Bolkiah Brunei vs Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum Dubai, Siapa Menang?

Alloh menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan bagi mereka yang kotor dan jelek. Karena Allah mengancam bagi mereka, dalam tubuh manusia segala suatu daging yang tumbuh dari yang kotor/haram baginya balasanya neraka.

"Saya mendengar Rasulullah Saw, bersabda:"Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih cocok baginya," (Baihaqi dalam Syu'bul Iman).

Lalu bagaimana caranya, agar harta yang dititipkan ke kita agar tidak jadi masalah dan mudharat nanti di akhirat. Ini dia jawabannya.

Baca Juga: Bergelimang Harta! Intip Kekayaan Pangeran Abdul Mateen, Koleksi Mobil dan Motor

1. Sedekah.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Makanan untuk dua orang cukup untuk tiga orang. Makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang." (Hadist riwayat Bukhori dan Muslim).

Dalam Hadist lain dari Abu Dzar berkata: Nabu Saw bersabda: "Wahai Abu Dzar. Jika kamu memasak gulai, maka perbanyaklah kuahnya dan bagikanlah kepada tetanggamu." (Diriwayatkan oleh Bukhori dalam Al-Adab Al-Muftad.Sahih menurut Albani).

Dari dua hadist tadi, kita diajarkan untuk membiasakan bersedekah, dan untuk bersedekah tidak mesti harus menunggu kaya dulu.

Baca Juga: Berikut 5 Menteri dengan Harta Kekayaan Terbanyak, Ada yang Sampai 3 Triliun

2.Bersyukur

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

Setiap rezeki yang diberikan Allah, ketika disyukuri akan mengakibatkan keberkahan dan mendapatkan Pahala, dan rezekinya akan dilipatgandakan.

2. Harta Yang digunakan untuk menafkahi keluarga.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar."(QS. Al-Isra' 17: Ayat 31).

Baca Juga: Makna Rezeki Ternyata Bukan Hanya Harta, Berikut Pemaparan Ustaz Abdul Somad

Jangan pernah berpikir bahwa rezeki yang didapat adalah bukan hasil sendiri, tapi karena Allah SWT, menjami rizki anak, istri, dan kita sendiri. Dan jangan pernah punya ke inginan sedikit saja menganggap anak, istri adalah beban, karena mereka sudah dijamin rezekinya.

3.  Peduli terhadap orang lain yang membutuhkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: Ayat 60).

Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021, Muslimin Bisa Sedekah Tanpa Harta Benda

Ayat di atas mengambarkan rasa sosial dan kepedulian terhadak orang lain, adalah sesuati yang diwajibkan, bahkan ketika tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, akan mendapatkan siksa yang pedih.

Demikianlah Allah sangat mencintai dan menyayangi hambanya yang beriman dan amal soleh, dengan segala keterbatasanya. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah