Misteri Pantai Parangkusumo Yogyakarta yang Dianggap Gerbang Masuk Istana Nyi Roro Kidul

- 18 Oktober 2021, 11:08 WIB
Misteri Pantai Parangkusumo Yogyakarta yang Dianggap Gerbang Masuk Istana Nyi Roro Kidul
Misteri Pantai Parangkusumo Yogyakarta yang Dianggap Gerbang Masuk Istana Nyi Roro Kidul /IG @stefanloboo

JURNAL SOREANG - Masyarakat yogyakarta masih meyakini dan mempercayai adanya hubungan spesial antara Keraton Yogyakarta dengan penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul.

Pantai Parangkusumo merupakan salah satu pantai yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar kawasan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam tradisi Jawa.

Pantai Parangkusumo ini dianggap sebagai gerbang utama menuju Keraton Gaib Laut Selatan, sebuah kerajaan Nyi Roro Kidul yang menguasai Laut Selatan (Samudera Hindia).

Baca Juga: Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Dengan Sejuta Mitos dan Misteri

Berbagai acara labuhan, baik dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun dari masyarakat setempat digelar di pantai Parangkusumo.

Ritual Labuhan Keraton di Pantai Parangkusumo merupakan simbol ikatan dan kekuasaan antara keraton dan penguasa laut selatan.

Berdasarkan cerita almarhum Mbah Nono panggilan akrab RP Suraksotarwono juru kunci sekaligus sesepuh warga Pantai Parangkusumo labuhan kepada Kanjeng Ratu Kidul merupakan sebuah ritual yang penting bagi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca Juga: Kisah Asal Usul Nyi Roro Kidul, Jelmaan Putri Cantik Lara Kadita yang Terkena Ilmu Hitam

Ratu Kidul berjanji untuk mengayomi Panembahan Senopati dan seluruh keturunannya dan Kerajaan Mataram ketika berada dalam kesulitan. Berdasarkan nasehat dari Ki Juru Mertani, Panembahan Senopati bermeditasi di Pantai Parangkusumo, sebuah pantai kecil di pinggiran Laut Selatan.

Meditasi yang luar biasa tersebut mengakibatkan goro-goro atau menimbulkan kekacauan di Kerajaan Segara Kidul (laut selatan).

Sampai akhirnya Kanjeng Ratu Kidul pun mendatangi penguasa Mataram tersebut dan mengatakan bahwa harapannya telah dikabulkan oleh Sang Maujud Agung.

Baca Juga: Seram, Viral MC Wanita Ini Ungkap Pengalamannya Bawakan Acara Pesugihan di Birthday Private Party Sosialita

Kemudian perjanjian antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul dibuat. Hubungan antara raja-raja Mataram dan Kanjeng Ratu Kidul telah memperkokoh legitimasi kebudayaan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono.

Cerita tersebut sampai sekarang masih dipercayai oleh masyarakat Yogyakarta. Sehingga masyarakat masih melakukan ritual di kawasan Cepuri.

Tempat ini dianggap pertemuan antara Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati dan juga di Kawasan Pantai Parangkusumo yang dipercaya merupakan keratonnya Ratu Kidul.

Meski hanya sebuah cerita yang turun temurun, masyarakat tetap melakukan semedi di Pantai Parangkusumo.

Baca Juga: 6 Tempat-tempat umum yang Angker di Bandung, No 2 Pernah Dijadikan Film Layar Lebar dan Bikin Merinding

Pada tahun 1973 ketika akan diberi limpahan jabatan dari ayahnya, mbah Nono Didampingi ayahnya melakukan semedi Pantai Parangkusumo.

Saat itu tiba-tiba air laut surut dan terlihat adanya sebuah kerajaan. Saat dia masuk, dari depan kerajaan terlihat seperti ada gerbang yang megah. Melewati gerbang terlihat bangunan seperti pendapa yang dilengkapi tiga tangga yang terbuat dari batu yang sangat indah dan sangat bersih.

Ketika ingin menaiki pendopo tiba-tiba sosok Ratu Kidul muncul. Seketika itu juga Mbah Nono langsung menundukkan wajah sebagai bentuk penghormatan bagi penguasa laut selatan.

Setelah sekian lama tertunduk, tiba-tiba Ratu Kidul menjamah kepala Mbah Nono seraya mengatakan untuk menerima tanggung jawab yang diberikan ayahnya, menjadi penerus juru kunci Cepuri.

Baca Juga: 7 Tempat Terkenal Angker di Bogor, No 6 Paling Mengerikan

Melalui pengalaman gaib itulah dia menerima tanggung jawab sebagai juru kunci Cepuri, tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul.

Sebagai juru kunci Cepuri, kakek yang telah dikarunia empat cucu ini menyatakan, terdapat dua tempat lokasi untuk melakukan ziarah yaitu di Batu Besar yang disebut Sela Ageng dan Batu Sengker atau batu gilang.

Di lokasi Sela Ageng inilah pertama kali Panembahan Senopati melakukan semedi. Namun karena tidak nyaman, maka Panembahan Senopati berpindah tempat ke lokasi batu sengker (batu kecil) yang lokasinya di bagian selatan Sela Ageng.

Baca Juga: Seram! 5 Tempat yang Terkenal Angker di Sukabumi yang Membuat Merinding

Saat bersemedi di batu kecil (Batu sengker) inilah Panembahan Senopati bertemu dengan Ratu Kidul yang singkat ceritanya Ratu Kidul bersedia membantu dan mengamankan kerajaannya beserta keturunan Panembahan Senopati (Raja Keraton Yogyakarta).

Dengan janji dari Ratu Kidul itulah sampai sekarang ritual Labuhan yang dimulai dari doa di sela sengker hingga dan berakhir dengan Labuhan di Kawasan Pantai Parangkusumo masih terus dilestarikan sampai saat ini.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah