Tokoh Ini Bentuk Islamologi dan Sundanologi yang Terbuka dan Lintas Mazhab

- 22 November 2020, 14:50 WIB
JAJARAN pengurus Islamologi Al-Aitaam dan Sundanologi Al-Sali
JAJARAN pengurus Islamologi Al-Aitaam dan Sundanologi Al-Sali /istimewa/

JURNAL SOREANG- Untuk mengembangkan kajian Islam tanpa melihat sekat aliran, pemahaman maupun organisasi, Yayasan Al Aitaam mendirikan lembaga kajian Islamologi Al-Aitaam Jabar. Lembaga di bawah Yayasan Pendidikan Al-Aitaam membuka diri kepada siapa saja yang ingin membahas dan mengembangkan ajaran Islam.

"Selama ini masih terkesan adanya sekat-sekat dalam pemikiran maupun pembahasan ajaran Islam. Oh dia mah alirannya itu," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Aitaam, Sali Iskandar, saat dihubungi, Minggu, 22 November 2020.

Lebih jauh Sali menyatakan, dengan adanya kelompok kajian ini diharapkan bisa mengurangi stempel "bukan golongannya" karena semua harus berpijak pada Islam yang rahmatan lilalamin.

Baca Juga: Api Semangat Dewi Sartika Berkobar di Korps Alumni Ini yang Ingin Bangun Lembaga Pendidikan

"Ya kita belajar dan mengkaji bersama tanpa dibatasi sekat-sekat organisasi maupun kelompok tertentu," ujarnya.

Selain itu,Sali yang aktif di budaya Sunda sejak mahasiswa bahkan tidur di sekretariat Lingkung Seni Sunda (Lises) UNPAD juga mendirikan Sundanologi Al-Sali Jabar.

"Kalau yang ini lebih fokus kepada pengembangan budaya termasuk seni Sunda. Kami akan menggeluti dan mengembangkan seni Sunda baik Cianjuran, jaipong, angklung, dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: Tetap Waspada, Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Jakarta Dilanda Hujan

Upaya ini agar budaya Sunda bisa lestari dan tidak punah dimakan zaman.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x