Advokasi dan KIE Stunting, BKKBN Jawa Barat Gelar Safari Ramadan di Kampung KB Odoy Kabupaten Tasikmalaya

- 19 Maret 2024, 08:12 WIB
Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Jawa Barat Gelar Safari Ramadan di Kampung KB Odoy Kabupaten Tasikmalaya 18 Maret 2024.
Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Jawa Barat Gelar Safari Ramadan di Kampung KB Odoy Kabupaten Tasikmalaya 18 Maret 2024. /Jurnal Soreang / Tenang Safari/Irfan HQ BKKBN

JURNAL SOREANG – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat setiap Ramadhan menggelar Safari Ramadan ke beberapa Kampung Keluarga Berkualitas (KB).

Salah satu yang dikunjungi Senin 18 Maret 2024, yaitu Kampung KB Odoy, di Desa Indrajaya, Kec. Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Mengungkapkan Keistimewaan dan Amalan di 10 Hari Pertama di Bulan Ramadhan

 

Kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa yang datang beserta jajaran disambut langsung oleh Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, beserta Kepala Dinsos PPKBP3A Kabupaten Tasik, Forkopimcam Sukaratu, Kades Indrajaya dan para pengurus serta masyarakat sekitar Kampung KB Odoy.

Dalam sambutannya, Fazar berharap dengan adanya Safari Ramadan bertajuk Kegiatan Penguatan Advokasi KIE Percepatan Penurunan Stunting ini, masyarakat yang ada di Kampung KB Odoy dapat lebih peduli akan pentingnya pencegahan stunting, mulai dari hulu, yaitu remaja.

Baca Juga: RAMALAN CINTA ZODIAK 19 Maret 2024! Libra, Scorpio, Sagitarius Penting untuk Berhati-Hati dan Penuh Perhatian

Bupati Tasik pun menyampaikan hal senada ketika membuka kegiatan. Ade Sugianto menyebut pentingnya perubahan perilaku dan kerjasama multi sektor serta intervensi komprehensif, jika berharap prevalensi stunting segera bisa diminimalisir.

"Stunting tidak hanya berkaitan dengan satu masalah, tapi multi dimensi. Ini menyangkut perubahan perilaku. Contohnya dari aspek kognitif, ketidaktahuan. Catin ketika tidak faham akan pentingnya merencanakan kehamilan yang baik dan sehat, tidak diurus dengan baik, maka bisa dipastikan anaknya akan lahir stunting kelak di kemudian hari,” katanya.

“Makanya, stunting bukan hanya urusan pa Kades, BKKBN, tapi KUA juga punya andil. Bagaimana menyiapkan catin-catinnya dengan baik. Dengan cara dibina dengan optimal, pasti hasilnya akan luar biasa,” tambahnya.

Baca Juga: Balai Bahasa Jawa Barat Gelar Rakor RBD dengan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Tahun 2024, Ini Pesannya

 

Di kesempatan itu Bupati Tasikmalaya mengajukan sebuah permohonan kepada BKKBN agar bisa memperoleh kuota tambahan Penyuluh KB (PKB). Dengan berbagai tantangan demografis dan geografis, dimana jumlah desa di Tasik ada 351 dan 39 kecamatan dengan indeks kesulitan beragam, tentu jumlah 41 PKB yang ada saat ini dirasa kurang.

Pada rangkaian kegiatan kali ini juga diberikan bantuan makanan sehat untuk pencegahan stunting, kepada 30 keluarga dengan kategori berisiko stunting.

Kegiatan ini juga merupakan hasil inisiasi DPC IPeKB Kabupaten Tasik. Dari data, berdasarkan SSGI, prevalensi stunting di Tasik berada di angka 27%. Tapi berdasarkan ePPGBM, prevalensi stunting di Tasik sudah berada di angka 10,3%.

Menutup kegiatan, diberikan beberapa materi pembinaan bagi para Penyuluh KB di Kabupaten Tasik terkait Strategi dan Kebijakan Promosi Program Bangga Kencana serta Pengelolaan Media Sosial Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, ceramah Ramadan serta dilanjutkan dengan buka bersama.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Tenang Safari

Sumber: BKKBN Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x