Selain pertunjukan seni budaya, acara tersebut juga mencakup doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ketua PCNU Kota Cirebon, KH. Mustofa Rajid. Berbagai kesenian khas Pantura, seperti Tari Lima Wanda, Topeng Cirebon, dan Tari Agung Jembar Agung, turut ditampilkan dalam acara tersebut sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya pesisir.
Pihak penyelenggara mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Daulat Budaya Nusantara dan Cirebon Power dalam menyelenggarakan acara ini.
" Terima kasih kepada Cirebon Power dan Daulat Budaya Nusantara, atas dukungannya dalam kegiatan ini," katanya.
Pj Sekda Kota Cirebon, Mohammad Arief Kurniawan, mengapresiasi pelaksanaan acara tersebut dan menekankan pentingnya persatuan dalam memajukan Kota Cirebon dan Indonesia.
" Sejak dulu, Cirebon itu beragam. Namun belum ada konflik yang berkaitan dengan sara. Saat ini, mari bersama-sama kembali kepada NKRI dan memajukan NKRI serta Kota Cirebon," ujar Arief.
Ketua PCNU Kota Cirebon, KH. Mustofa Rajid, menyatakan bahwa acara ini memiliki manfaat ganda, yaitu mengawal kemenangan Indonesia dalam demokrasi yang damai serta sebagai wadah untuk memperkenalkan kebudayaan, yang erat kaitannya dengan dakwah.
Baca Juga: Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi, Ini yang Dilakukan Kemendikbudristek
"Karena agama dan budaya sangat berdekatan, terutama dalam bidang dakwah," ujar Mustofa.
Petrus Sehono, Stakeholder Relation Manager Cirebon Power, juga mengakui keterlibatan perusahaan dalam upaya melestarikan budaya pesisir Cirebon, guna menjaga kearifan lokal.***