DPW Hidayatullah Jabar Adakan Sarasehan Dakwah, Ternyata Dakwah Tak Sebatas Ceramah, Ini Maknanya

- 3 Maret 2024, 16:21 WIB
Sarasehan Dakwah Da’i Hidayatullah Jawa Barat.  Acara yang bertema “Konsolidasi Dakwah, Inovatif dan Mencerahkan” ini berlangsung di aula Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung, Jalan R. Edang Suwanda No. 18A Bandung, Rabu, 18 Sya’ban 1445 (28/2/2024).
Sarasehan Dakwah Da’i Hidayatullah Jawa Barat. Acara yang bertema “Konsolidasi Dakwah, Inovatif dan Mencerahkan” ini berlangsung di aula Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung, Jalan R. Edang Suwanda No. 18A Bandung, Rabu, 18 Sya’ban 1445 (28/2/2024). /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Dakwah itu ternyata tak sebatas ceramah. "Dakwah harus tersistem dan terprogram, ada juga data base-nya. Karena itu, jadikan Korps Mubaligh Hidayatullah (KMH) ini bukan hanya sebuah program, tetapi sebagai sebagai amal usaha. Ada ketua, sekretaris dan bendaharanya,” ujar Iwan Abdullah, dalam pemaparannya di acara Sarasehan Dakwah Da’i Hidayatullah Jawa Barat.

Acara yang bertema “Konsolidasi Dakwah, Inovatif dan Mencerahkan” ini berlangsung di aula Yayasan Hayatan Thayyibah Hidayatullah Bandung, Jalan R. Edang Suwanda No. 18A Bandung, Rabu, 18 Sya’ban 1445, 28 Februari 2024.

 

Departemen Dakwah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat sebagai pemangku program ini menghadirkan pembicara yaitu Iwan Abdullah, Ketua Korps Mubaligh Hidayatullah dan Samani Harjo, Direktur Sekolah Dai Hidayatuillah.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jabar, Hidayatullah, mengapresiasi acara ini. “Luar biasa, KMH Jabar yang baru dilaunching sudah bisa menghadirkan acara ini,” ujarnya.

Asep Juhana, Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Jabar mengatakan bahwa acara ini merupakan sinergi antara departemen dakwah DPW, KMH, dan Pos Da’i. “Semoga bisa memenuhi kebutuhan dai di masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Dari Rakernas Baitul Mal Hidayatullah (BMH) 2024, Potensi Zakat di Indonesia Capai Rp350 Triliun

Menurut Iwan, tupoksi KMH adalah melayani kepada masyarakat umum, seperti taklim, berkaitan fardu kifayah, dan khatib. “Sifatnya layanan dakwah,” katanya.

Sementara Pos Dai , lanjutnya, “mencetak da’i, memberikan kesejahteraan pada da’i, dan mengirim da’i ke berbagai pelosok negeri,” ujar Iwan yang juga Ketua Departemen Rekrutmen dan Pembinaan Anggota DPP Hidayatullah.

Sementara Samani Harjo, menyampaikan bahwa Pos Da’i sebagai ujung tombak dalam dakwah, karenanya akan terus mencetak para da’i yang militan dan menampilkan Islam yang indah.

 

Sebagai contoh, misalnya, kata Samani, pada perhelatan sepak bola piala dunia di Qatar. Menurutnya, Qatar bisa memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan nilai-nilai Islam.

“Qatar berhasil menampilkan Islam yang indah sehingga banayk yang hadir dari berbagai negara eropa tertarik dan akhirnya masuk Islam,” ungkapnya.

Begitu juga di Gaza, lanjut Samani, banyak tahanan dari Israel yang bersimpatik kepada masyarakat dan tentara Hamas.

Baca Juga: DPW Hidayatullah Jawa Barat Adakan Pelatihan Dai dan Guru Mengaji, Ini Tujuannya

“Mereka memperlakukan tahanan dengan baik, dengan akhlak yang terpuji, sehingga para tahanan yang kemudian keluar dari Gaza menceritakan kebaikan tersebut,” papar Samani.

Pada kesempatan itu, Dadang Abu Hamzah, Ketua Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Jabar mengatakan Hidayatullah terkenal dengan militansi dainya.

“Semangat menyampaikan dakwah, baik itu di kapal laut, di masyarakat kota maupun pedalaman, masjid, dan majelis taklim,” ujarnya.

 

Namun katanya, di era digital sekarang ini, seorang da’i bisa berdakwah secara online. “Bisa disebut dakwah digital karena bisa menjangkau wilayah yang luas, tidak terbatas dengan tempat dan waktu,” katanya.

"Menurutnya, seorang dai itu tidak usah menunggu panggilan, karakter da’i itu mengajak, ,” imbuhnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x