Pelatihan berlangsung dalam kelompok kecil dengan bimbingan seorang fasilitator yang merupakan asisten lab Fikom. Kegiatan dimulai dengan pre-test materi, kemudian melibatkan penjelasan mengenai konsep "Demokrasi" dan "Pemilu".
Antusiasme siswa terlihat tinggi selama proses pembelajaran, karena metode penyampaian materi juga mencakup beberapa permainan Distorsi Informasi sebagai cara kreatif untuk memperkenalkan konsep informasi palsu.
Di akhir acara, siswa peserta pelatihan mengisi lembar refleksi yang merupakan aktivas perenungan kembali materi-materi yang ditelah didapatkan selama FGD sebagai bentuk penguatan pemahaman siswa.
Berbagai kesan muncul dari siswa selama kegiatan ini, salah satunya adalah dari Salma (17), bahwa ia jadi lebih mengetahui tentang sistem dan tata cara pemilu serta penyebaran hoaks yang mengancam akan memengaruhi pilihannya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Harnabil (17), yang mengatakan, “Karena ini pertama kali saya akan mencoblos, saya lebih paham bagaimana saya harus memilih.”
Sejalan dengan tema peringatan Milad Unisba ke-65, yang berjudul "Penguatan UNISBA UNGGUL dalam Mewujudkan SDG’s Melalui Kolaborasi Hepta-helix," pelatihan Sekolah Kebangsaan ini merupakan manifestasi konkret dari kerjasama yang akan terus dikembangkan oleh Unisba di masa mendatang.
Tema ini dipilih sebagai bentuk nyata dari upaya pendidikan tinggi untuk berkolaborasi dengan mitra, terutama sekolah menengah.