Pemilu 2024! Parpol dan Caleg di Kabupaten Ciamis Tidak Memiliki Agenda Serius dalam Isu Lingkungan Hidup

- 14 Oktober 2023, 15:45 WIB
Penanaman pohon aren oleh Paguyuban Sadar Lingkungan di Hutan Konservasi Gunung Sawal Kabupaten Ciamis
Penanaman pohon aren oleh Paguyuban Sadar Lingkungan di Hutan Konservasi Gunung Sawal Kabupaten Ciamis /Dokumen Pribadi/Kayan/Jurnal Soreang

"Gunung sawal yang ditetapkan sebagai hutan lindung dan hutan konservasi, saat ini menjadi hutan produksi yang kebanyakan ditanami kopi oleh masyarakat dan perhutani," ucap Isal, secara ekslusif kepada Jurnal Soreang, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Menurut Dia, teknis penanaman kopi di Gunung Sawal tidak sesuai dengan kaidah konservasi, karena seharusnya tebang pilih bukan tebang habis seperti yang yang terjadi.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2023, Ayo Menjaga Kesehatan Tangan!

"Pada sekitar 2018, telah terjadi longsor di kawasan gunung sawal wilayah utara, tepatnya di Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu. Dan ini tentunya dampak dari kerusakan alam yang dibuat oleh tangan manusia sendiri," ungkapnya.

Seharusnya, kata Dia, selain peran masyarakat, komunitas dan pemerintah untuk menjaga alam khususnya hutan konservasi gunung sawal, para pemimpin partai politik dan calon legislatif di Kabupaten Ciamis ikut peran serta untuk mengawal keselamatan alam yang serius dalam setiap kebijakan dan program yang mereka tawarkan kepada masyarakat.

"Tapi, hasil riset di lapangan, kita hampir tidak menemukan para petinggi parpol dan caleg di Kabupaten Ciamis di pemilu 2024 mendatang, yang mengawal isu lingkungan khususnya kerusakan alam di hutan konservasi Gunung Sawal, padahal ini menjadi sumber air dan kehidupan bagi masyarakat Ciamis," papar Isal.

Baca Juga: 11 Link Twibbon Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2023, dengan Desain Menarik Cocok Diunggah di Medsos

Ia menyebut, PSL sendiri sundah menggelar penanaman pohon yang kerjasama dengan pemerintahan desa setempat, agar menjadi contoh bagi para parpol. Seperti menanam pohon kepayang (picung) dan pohon aren di areal kawasan hutan konservasi gunung sawal. Tujuannya, supaya pohon tersebut bisa kembali menyerap dan menyimpan air ketika hujan.

"Selain itu juga, tanaman seperti itu memiliki akar kuat sehingga bisa menahan kekuatan tanah. Kalau hanya menjadi lahan produksi dan ditanami kopi saja, dampaknya ya seperti beberapa tahun yang lalu, mengakibatkan longsor, dan ketika kemarau tidak ada simpanan air," ungkapnya.

Jika masyarakat naik ke atas Gunung Sawal, kata Dia, mereka bisa melihat pohon-pohon pinus yang begitu luas.

Halaman:

Editor: Kinanti Putri Rudiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x