Kemitraan BKKBN-Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi; Stunting Merupakan Ancaman Negara

- 12 Agustus 2023, 11:19 WIB
Kemitraan BKKBN-Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi; Stunting Merupakan Ancaman Negara
Kemitraan BKKBN-Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi; Stunting Merupakan Ancaman Negara /Jurnal Soreang / Tenang Safari/BKKBN Jabar

JURNAL SOREANG – “Stunting sangat memengaruhi masa depan anak. Dalam skala lebih luas, ini akan memengaruhi masa depan bangsa. Untuk itu, sudah sepantasnya seluruh elemen bangsa mempunyai kepentingan mewujudkan Indonesia bebas stunting, sehingga semua harus berperan.”

Pernyataan itu ditegaskan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nurhayati Effendi saat menjadi narasumber Promosi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Desa Gunung Sari, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat 11 Agustus 2023.

Baca Juga: RAMALAN CINTA ZODIAK 12 Agustus 2023! Capricorn, Aquarius, Pisces Rencanakan Sesuatu yang Menyenangkan

Nurhayati menilai stunting merupakan ancaman bagi Indonesia. Alasannya, anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik, melainkan berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan otak. Solusinya dan penangannya, stunting harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor terkait sambungnya.

Dalam hal ini, upaya percepatan penurunan stunting bukan saja tanggung jawab Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana, melainkan perlu melibatkan semua pemangku kepentingan.

“Ini adalah tugas kita semua untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting. Ingat, stunting berisiko terjadinya lost generation, sebuah gambaran potensi anak-anak yang hilang akibat kondisi gizi buruk. Sehingga, saat sekolah mereka mengalami penurunan kemampuan berpikir cerdas. Ini berbahaya bagi keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Stunting merupakan ancaman negara. Kita harus bersama-sama memeranginya,” tandas Nurhayati.

Baca Juga: Karang Taruna Punya Peran Penting Penurunan Stunting Kab. Bandung, Begini Kata Kepala DP2KBP3A

Penegasan yang sama disampaikan Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Perwakilan BKKBN Jawa Barat Elma Triyulianti. Elma mengungkapkan, stunting memiliki dampak jangka pendek berupa terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

“Untuk jangka panjang, stunting bisa menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Kemudian, menurunnya kekebalan tubuh, sehingga mudah terpapar penyakit. Tambahannya, kemungkinan bisa meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua,” papar Elma.

Lebih lanjut Elma menjelaskan, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah munculnya stunting adalah dengan mengoptimalkan periode emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Pada periode ini, anak mengalami pertumbuhan otak dengan sangat pesat. Di situ terjadi pembentukan organ vital, pematangan sistem pencernaan, perkembangan kognitif, serta serta sistem imun atau daya tahan tubuh.

Baca Juga: RAMALAN SHIO Hari Ini 12 Agustus 2023, Kelinci, Naga, dan Ular Jangan Abaikan Kebutuhan Diri Sendiri

“Pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk bertumbuh-kembang menjadi lebih baik. Pada tahap kehamilan, bayi sepenuhnya tergantung pada ibu untuk suplai nutrisi yang dibutuhkan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan organ secara baik,” jelasnya.

Lebih lanjut Elma menjelaskan, ’’Tahap 0-12 bulan, dimulainya pertumbuhan fisik yang pesat, awal mula perkembangan kemampuan berpikir, mulai muncul kemampuan berkomunikasi, juga masa belajar untuk dapat berteman. Sementara pada tahap 13-24 bulan, anak banyak bergerak dan selalu ingin tahu. Hal ini menunjukkan perkembangan yang pesat pada kemampuan fisik dan berpikirnya.”

Penekanan yang penting di sini agar ibu memperhatikan jenis makanan, bentuk makanan, porsi, serta frekuensi makanan yang diberikan kepada buah hati.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat, ada lima kelompok makanan yang perlu dipenuhi asupannya, yaitu biji-bijian, buah-buahan, sayuran, daging, dan susu.
Kemudian, stimulasi harus dilakukan sejak dini dan berulang-ulang supaya pembentukan sinaps atau hubungan antarsel saraf otak semakin kuat.(*)

Editor: Tenang Safari

Sumber: BKKBN Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah