Kota Bandung Dapat Julukan Baru yang Kurang Sedap, Apa Itu?

- 8 Agustus 2023, 21:53 WIB
Petugas menunjukkan barang bukti uang dan sepatu mewah Louis Vuitton terkait operasi tangkap tangan Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yana Mulyana ditahan KPK setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama 8 orang  dalam dugaan suap
Petugas menunjukkan barang bukti uang dan sepatu mewah Louis Vuitton terkait operasi tangkap tangan Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yana Mulyana ditahan KPK setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama 8 orang dalam dugaan suap /KPK /

 JURNAL SOREANG - Maraknya aksi kriminalitas malam hari di Kota Bandung membuat warganet sampai menjuluki Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu sebagai Gotham City.

Gotham City adalah kota fiksi yang muncul dalam kisah pahlawan super Batman yang tinggi akan tingkat kejahatannya seperti korupsi hingga aksi kriminal lainnya.

Bandung pernah diviralkan dengan julukan Gotham City. Kota fiksi yang muncul dalam kisah pahlawan super, Batman, itu dikait-kaitkan dengan Bandung lantaran maraknya aksi kriminal jalanan yang terjadi pada akhir 2022.

 

Julukan Gotham City itu rupanya sampai ke para petinggi Pemkot Bandung saat itu. Untuk menjawab banyak desakan dari warga, para pejabat di Kota Kembang lantas menyusun konsep supaya aksi kriminal jalanan itu bisa ditekan.

Kemudian, muncullah salah satu solusi yang ditawarkan kala itu melalui program Bandung Smart City. Adapun caranya, yaitu dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan smart CCTV yang diklaim bisa mendeteksi hingga wajah seseorang bila ia nekat melakukan aksi kriminal jalanan.

Tapi rupanya, solusi yang ditawarkan malah jadi bumerang. Tiga pejabatnya yaitu Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kadishub Dadang Darmawan, hingga Sekdishub Khairul Rijal, terkena OTT lantaran proyek pengadaan smart CCTV yang ditawarkan malah berujung kepada kasus korupsi.

Baca Juga: Persidangan Kasus Suap! Yana Mulyana: Uang Rakyat Yang Disita KPK Saat OTT Miliknya Sendiri

Bicara tentang Bandung Gotham City juga turut disinggung Khairul Rijal saat jadi saksi di persidangan kasus suap Bandung Smart City, Senin 7 Agustus 2023.

Ia mengungkap, instansinya, Dishub banyak mendapat desakan karena maraknya kasus kriminal jalanan saat itu. "Tahun 2022, Bandung diviralkan sebagai Gotham City. Angka kriminal saat itu meningkat, kemudian juga terjadi bom Astanaanyar di tahun yang sama," kata Rijal di Pengadilan Tipikor Bandung.

"Akhirnya banyak yang datang untuk meminta pembaharuan perangkat CCTV yang fungsinya untuk memantau kejadian-kejadian di jalanan. Karena CCTV lama terbatas, akhirnya kami (Dishub Kota Bandung) mengajukan anggaran untuk CCTV tersebut," ungkapnya menambahkan.

Tadinya, proyek untuk program Bandung Smart City dikoordinir oleh Diskominfo Kota Bandung. Namun karena banyaknya desakan itu, anggarannya kemudian dialihkan ke Dishub.

 

Kemudian pada APBD Perubahan 2022, anggaran yang diajukan Dishub untuk pengadaan CCTV disetujui. Praktis, anggaran tersebut yang awalnya berada di Diskominfo telah dialihkan ke Dishub untuk mendukung program Bandung Smart City.

Dishub kemudian kata Rijal mendapat total anggaran senilai Rp 47-Rp48 miliar. Khusus untuk pengadaan CCTV, dianggarkan Rp 5 miliar.

Tapi di balik pengalihan anggaran itu, Rijal mengakui ada 'antensi' yang harus diberikan kepada sejumlah anggota DPRD Kota Bandung. Atensi tersebut menurutnya sebagai jasa para anggota dewan setelah mengalihkan anggaran itu ke Dinas Perhubungan.

"Iya, anggaran ini ada atensi. Ada titipan dari legislatif. Atensinya 10 persen untuk anggota dewan," ucapnya. "Jadi setelah disetujui anggaran ini, dari legislatif menyampaikan mereka turut memperjuangkan anggaran, mereka minta atensi. Besarannya 10 persen (mintanya)," beber Rijal.

 

Adapun uang atensi yang disiapkan yaitu sebesar Rp 200 juta. Uang itu kemudian diserahkan setelah proyek pengadaan CCTV Bandung Smart City itu selesai dikerjakan.

Selain membeberkan tentang hal itu, Rijal juga bercerita mengenai sepatu Louis Vuitton (LV) yang dibeli Yana Mulyana saat berkunjung ke Thailand.

Rijal membantah sepatu mewah itu merupakan pemberian dari pihak lain yang ada kaitannya dengan kasus Bandung Smart City.

Menurut penututannya, sepatu LV itu merupakan keinginan pribadi Yana Mulyana. Sepatu itu pun dibeli saat para rombongan singgah ke sebuah mal di Thailand setelah mereka melihat pameran kecanggihan CCTV milik Huawei.

Baca Juga: Terkait Kasus Korupsi Yana Mulyana Eks Walikota, KPK Menggeledah Kantor PDAM Kota Bandung

"Saat itu setelah kami memenuhi undangan Huawei, kami keliling (ke salah satu mal). Saat itu adalah empat orang, Pak Wali (Yana) masuk ke tenant LV, saya juga masuk sebentar, terus ke luar lagi," kata Rijal.

Setelah keluar dari tenan LV, Rijal melihat Yana tengah memilih sepatu yang membuatnya kepincut. Salah satu sepatu mewah tersebut seketika sudah dibawa Yana untuk ia bayar ke bagian kasir.

Namun saat Yana hendak menuju tempat pembayaran, Rijal mendapat kode dari Kadishub Dadang Darmawan supaya membayar sepatu tersebut. Dengan sigap, ia kemudian menghampiri Yana dan langsung menawarkan untuk membayar sepatu senilai puluhan juta itu.

"Saya lihat Pak Wali (Yana) milih sepatu dan beliau ambilkan sepatu beliau, terus Pak Kadis (Dadang Darmawan) bilang handle saja dulu. Saya lihat Pak Wali mau bayar itu sendiri, saya bilang (ke Yana) saya yang bayar. Jadi saya bayar kartu debit saya," ungkapnya. Rijal awalnya tidak mengetahui berapa harga sepatu Yana yang ia bayar menggunakan kartu debit pribadinya. Setelah mengecek mutasi rekeningnya, ia pun baru mengetahui harga sepatu tersebut sebesar Rp 18 juta. "Saya lihat mutasi rekening, harga sepatu itu 18 jutaan," ujar Rijal.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Diskominfo Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah