Yayasan Dana Sosial Priangan Kota Bandung Menggelar Festival Peh-cun (Bacang) yang Unik, Festival Seperti Apa?

- 14 Juli 2023, 07:16 WIB
pada Hari Minggu 25 Juni 2023 telah berlangsung Festival Peh-Cun (Bacang) di Graha Surya Priangan, Aula lantai 3, Jl. Nana Rohana N0.37 Kota Bandung.
pada Hari Minggu 25 Juni 2023 telah berlangsung Festival Peh-Cun (Bacang) di Graha Surya Priangan, Aula lantai 3, Jl. Nana Rohana N0.37 Kota Bandung. /Asep GP/JURNAL Soreang

"Misalnya bacang kalau di negara asalnya China tidak menggunakan kecap manis, tapi dalam khasanah kuliner Indonesia ditambahkan kecap karena orang Indonesia menyukai cita rasa manis. Begitu juga untuk membuatnya wangi ditambahkan bawang merah. Ini yang membuat kenapa Bacang menjadi Simbol/simpul keharmonian budaya Tionghoa dengan Indonesia,” terangnya.

Tentang kehalalan Bacang, Kata Fadli karena ada adaptasi kultural, ada akulturasi dengan budaya lokal di Indonesia yang mayoritas Muslim ini membuat isian Bacang menjadi berubah.

Baca Juga: Makanan Singapura yang Terpengaruh Budaya Tionghoa, Salah Satunya Hokkien Prawn Mee, Ingin Coba?

Dalam pengolahnnya yang semula di dalam pandanagan orang -orang Islam Bacang sebagai makanan yang tidak layak dikonsumsi karena keharamannya, tapi dengan adanya proses akulturasi adaptasi dengan kultural masyarat setempat yang masyoritas Muslim ini membuat Bacang berubah.

"Ini juga menjadi segmen para produsen Bacang tidak lagi menggunakan daging babi tapi daging ayam atau daging sapi cingcang yang memang sangat disukai masyarakat kita sebagai menu sarapan pagi," katanya.

Jadi kita tidak bisa memungkiri keberhasilan masyarakat Tionghoa dalam beradaptasi dengan budaya lokal/ Jabar dan wilayah lainnya dan itu satu hal yang bisa mengubah persepsi-persepsi negatif yang ada dalam sejarah dan tetap hidup tentang komunitas Tionghoa.

Jadi kata Fadli, yang perlu direpleksikan dari Fhe cun atau Festival Bacang ini adalah suatu ruang bagi masyarakat keturunan Tionghoa maupun bagi masyarakat warga kota Bandung untuk melihat bagaimana pertemuan budaya yang nyata dari sejarah hubungan antara orang-orang Tionghoa dengan masyarakat lokal di kota Bandung.

Baca Juga: Memilih Gadis Asia Sebagai Pendamping Hidup, Mark Zuckerberg: Istri Saya Keturunan Tionghoa dan Tidak Cantik

“Jadi ini menjadi suatu momentum yang bisa mengikis sekat-sekat pembatas antara orang-orang Tionghoa dengan masyarakat lokal-Sunda/ Bandung. Acara seperti hari ini seperti mengingatkan kembali kepada sejarah yang sudah hidup puluhan tahun lalu, “pungkas dosen Departemen Sejarah dan Filologi FIB Unpad.

Usai acara wartawan juga diajak Johan melihat-lihat Museum Kebudayaan Tionghoa di Lt. 2 Gedung Graha Surya Priangan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah