Ia mengungkapkan, akibat dari pengeboman tersebut hingga menimbulkan korban jiwa baik yang luka-luka hingga meninggal dunia.
Rafani mengaku prihatin dengan ulah sebagian orang maupun kelompok yang masih menggunakan cara-cara kekerasan seperti halnya bom bunuh diri untuk menyampaikan perbedaan pandangannya.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Ternyata Baru Keluar dari Nusakambangan
Cara kekerasan ini jelas bertentangan dengan ajaran agama Islam yang selalu mengutamakan penghormatan, kesantunan dan keselamatan.
"Agama juga mengajarkan umatnya untuk melakukan dialog atau musyawarah jika menemui persolan yang mengalami kebuntuan. Dengan dialog maka diharapkan akan ada titik temu atau solusi yang akhirnya bisa diterima berbagai pihak," katanya.***