Meskipun singkatan yang berkembang adalah intra, jika mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan referensi lainnya, lebih mendasar inter yang berarti “antar” daripada intra yang artinya “di dalam”.
"Alasannya, pertandingan dilaksanakan antar SMAN yang ada pada saat itu, bukan pertandingan di lingkungan dalam (intra) salah satu SMAN," katanya.
Banyak yang menduga, PORISMAN pertama kali diadakan pada tahun 1952. Tapi, berdasarkan bukti-bukti yang didapat, sebenarnya PORISMAN baru diselenggarakan pada tahun 1953.
"Mengapa demikian? Karena pada tahun 1952 di Kota Bandung saat itu baru mulai dilakukan pemekaran tiga SMA Negeri menjadi 6 SMA," katanya.
Selain itu, berdasarkan bukti otentik pin PORISMAN yang disimpan oleh salah-satu alumni, dalam pin tertulis PORISMAN IX berlangsung pada tahun 1961.
Lebih jauh, berdasarkan bukti foto yang ditemukan, PORISMAN ke-10 diadakan tahun 1962, karena PORISMAN diadakan setiap tahun, jika diurut ke belakang PORISMAN ke-1 berlangsung pada tahun 1953.
PORISMAN berlangsung hingga tahun 1969, dan selanjutnya pemerintah menggantinya dengan PORSENI (Pekan Olah Raga dan SENI).
"Setelah sekian lama terhenti dan tergantikan, para atlet dan pendukung PORISMAN pada zamannya merasa kangen untuk saling bertemu, bersilaturahmi, sekaligus rindu berkompetisi kembali," katanya.
Baca Juga: Saat Anak SMA dan Mahasiswa Jepang Ikut Latihan Tari dan Gamelan Jawa, Nasi Goreng Juga Jadi Rebutan