Desakan Perubahan Jawa Barat Jadi Sunda Sudah Banyak Didengar Tapi Tidak Didengarkan, Ini Maksudnya

- 23 Juli 2022, 14:36 WIB
Para tokoh Sunda yang tampil sebagai pemateri dalam diskusi perubahan nama Jawa Barat di Fisip UIN Bandung
Para tokoh Sunda yang tampil sebagai pemateri dalam diskusi perubahan nama Jawa Barat di Fisip UIN Bandung /Sarnapi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Tokoh Jawa Barat, Indra Perwira menyatakan, desakan agar Provinsi Jawa Barat diubah menjadi Provinsi Sunda makin kuat, tapi banyak kelemahannya.

"Suara-suara perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Sunda ini sudah disampaikan termasuk kepada para pejabat dan wakil rakyat. Tapi hanya sebatas didengar dan tidak didengarkan," kata Indra dalam diskusi memperingati ulang tahun (Milangkala) Prodi Administrasi Publik Fisip UIN Sunan Gunung Djati, Sabtu 23 Juli 2022.

Pria yang kerap dipanggil profesor ini menambahkan, dirinya kurang setuju dengan nama Provinsi Sunda karena langsung menyebut nama suku.

Baca Juga: Apa Arti Sebuah Nama Bila Jawa Barat Jadi Provinsi Sunda? Hal Ini Terungkap dalam Diskusi di FISIP UIN Bandung

"Lebih baik sebut saja provinsi Pasundan atau Pasundaan seperti nama saat era Belanda. Perubahan nama Pasundan jadi Kawa Barat terjadi pada tahun 1925," katanya.

Indra mengakui desakan perubahan nama provinsi ini berkejaran dengan waktu sebab DPR sudah mengusulkan RUU Provinsi Jawa Barat.

"Rencana adanya RUU Provinsi Jawa Barat ini menjadi momentum tepat untuk memasukkan perubahan nama provinsi Jawa Barat ini," katanya.

Baca Juga: Budayakan Potensi Lokal, dalam Ngamumule Budaya Sunda! Kacapian Daffa dan Nita Gunanti dari Generasi Milenial

Acara dihadiri Dekan Fisip UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Ahmad Ali Nurdin, MA, Phd, Popong Otje Djundjunan, H. Gunawan Undang, anggota DPD asal Jabar Hj. Eni Sumarni, Jajang Rohmana, dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x