JURNAL SOREANG- Menyikapi rencana pemerintah yang akan menjadikan BIJB Kertajati Majalengka sebagai bandara pemberangkatan umroh mulai September 2022, ketua Dewan Pengawas Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan Inbound Indonesia (Asphurindo), Rd Holil Aksan Umarzen, meminta agar fasiltasnya ditambah.
Khususnya, fasilitas belalai gajah atau garbarata, yakni jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan antara ruang tunggu penumpang dengan pesawat terbang.
Sebagai orang yang aktif sebagai penyelenggara haji dan umroh, Holil pengalaman, bahwa kebanyakan jamaah umroh itu rata-rata lanjut usia sehingga mereka akan kerepotan jika harus naik turun tangga.
“Yang berangkat haji dan umroh itu sudah tua-tua, kalau mereka harus naik turun tangga itu berat,” kata Holil. “Coba kalau ada belalainya, mereka akan nyaman dan tertarik dengan Kertajati sebagai bandara umroh dan haji.”
Holil juga menyatakan, kenapa jamaah umroh dan haji tidak tertarik dengan Kertajati dan lebih senang dengan bandara Sukarno Hatta adalah karena faktor fasilitas itu.
Karena itu dia meminta agar fasilitas garbarata ini betul-betul diperhatikan pengadaannya di bandara Kertajati untuk membantu para jamaah.
Kertajati sangat potensial sebagai bandara umroh dan haji karena tahun lalu jamaah umroh di Indonesia menurutnya sudah lebih dari 1 juta orang dan kebanyakan dari Jawa Barat.